digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wynna Khairina Shabrina
PUBLIC Latifa Noor

COVER Wynna Khairina Shabrina
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Wynna Khairina Shabrina
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Wynna Khairina Shabrina
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Wynna Khairina Shabrina
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Wynna Khairina Shabrina
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Wynna Khairina Shabrina
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Wynna Khairina Shabrina
PUBLIC Latifa Noor

Bahan polutan organik seperti halnya minyak, lemak dan fenol merupakan bahan polutan yang berbahaya khususnya terhadap biota yang dapat menyebabkan gangguan fisiologis. Selain itu, senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) banyak ditemukan di perairan walaupun dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa senyawa ini bersifat karsenogenik. Oleh karenanya, dalam penelitian ini dilakukan analisis senyawa fenol serta turunannya dan senyawa PAH pada sampel ikan. Ikan dapat dikatakan sebagai indikator pencemaran karena ikan dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air maupun terhadap adanya senyawa pencemar yang terlarut dalam batas konsentrasi tertentu. Untuk penelitian ini digunakan ikan layang (Decapterus Macrosoma) didaerah Pantai Marunda karena daerah tersebut merupakan kawasan komersil khususnya kawasan industri yang diperkirakan dapat merusak keseimbangan ekologi. Untuk menganalisis adanya turunan fenol digunakan metode freeze dry terlebih dahulu. Selanjutnya semua sampel melalui proses soxhlet menggunakan diklorometana:metanol (1:1), setelah itu sampel dianalisis ke dalam high performance liquid chromatography (HPLC) fasa terbalik dengan kolom C18 (panjang 25 cm), detektor UV, eluen metanol:air (55:45), dan laju air 0,8 mL/menit. Sedangkan, untuk menganalisis adanya hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH), sampel terlebih dahulu disaponifikasi dengan larutan KOH serta direfluks dan dilanjut proses ekstraksi dengan menggunakan n-heksana. Senyawa aromatik dipisahkan dengan cara kromatografi kolom menggunakan kolom alumina:silika gel (1:1) dengan eluen diklorometana. Hasil dari proses kolom ini dianalisis dengan teknik HPLC fasa terbalik dengan kolom C18 (panjang 25 cm), detektor UV, eluen metanol:air (85:15), dan laju air 1 mL/menit. Dari penelitian ini didapat senyawa aminpfenol 4,76 ppm dan senyawa naftalena 2,289 ppm.