ABSTRAK Widya Tania Artha
PUBLIC Latifa Noor
COVER Widya Tania Artha
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Widya Tania Artha
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Widya Tania Artha
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Widya Tania Artha
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Widya Tania Artha
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Widya Tania Artha
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Widya Tania Artha
PUBLIC Latifa Noor
Korosi merupakan masalah yang sangat serius dalam dunia industri, terutama dalam industri migas, pengolahan air dan pengolahan logam. Peristiwa korosi lazim terjadi pada pipa baja yang langsung berinteraksi dengan lingkungan berair dan banyak mengandung garam- garam terlarut. Salah satu cara untuk menurunkan laju korosi pada pipa baja karbon adalah dengan menambahkan inhibitor korosi pada pipa tersebut. Pada penelitian ini, diamati pengaruh penambahan asam borat, asam fosfat dan boraks sebagai inhibitor korosi pada baja karbon dalam lingkungan NaCl 1% jenuh CO2.Untuk mengetahui pengaruh dari ketiga senyawa tersebut, dilakukan uji- uji dengan beberapa metode yaitu: metode Weight Loss, Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) dan Tafel. Parameter yang diperhatikan pada penelitian ini
adalah variasi temperatur (25,45 dan 65?) dan variasi konsentrasi inhibitor korosi (15 sampai
150 ppm). Berdasarkan metode Weight Loss, senyawa asam fosfat 60 ppm dapat menginhibisi
korosi hingga 35.64% pada suhu 45?, senyawa asam borat 45 ppm dapat menginhibisi hingga
29.20% dan boraks 30 ppm dapat menginhibisi hingga 23.68% pada suhu 65?. Penambahan
konsentrasi senyawa asam fosfat sebanding dengan meningkatnya kemampuan dalam
menginhibisi korosi. Berdasarkan metode EIS, senyawa asam fosfat 90 ppm dapat menginhibisi
sebesar 30.76% pada suhu 25? dan boraks 90 ppm memiliki nilai efisiensi inhibisi sebesar
66.39% pada suhu 25?. Berdasarkan metode Tafel, senyawa asam fosfat merupakan inhibitor
ohmik, sedangkan senyawa asam borat merupakan inhibitor anodik pada suhu 25 dan 65?.
Senyawa boraks merupakan inhibitor katodik pada suhu 45 dan 65?.