ABSTRAK Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana COVER Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Julia Anggraini
PUBLIC yana mulyana
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling
dominan, dan merupakan salah satu jenis infeksi rumah sakit yang angka
kejadiannya paling tinggi di Indonesia. Beberapa antibiotik untuk pengobatan ISK
memiliki peran dalam interaksi obat, dan interaksi yang ditimbulkan dapat
merugikan. Di Indonesia, penelitian terkait interaksi obat pada pasien ISK belum
menggambarkan keterkaitan interaksi obat dengan outcome terapi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran interaksi obat pada pasien ISK yang
dirawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode Agustus 2017 –Juli
2018, serta mengetahui hubungan antara interaksi obat dengan kesembuhan pasien
ISK dan dengan waktu hilangnya gejala atau tanda ISK. Penelitian ini dilakukan
secara retrospektif dengan metode potong lintang, terhadap 155 subjek penelitian,
dan dilakukan analisis komparatif antara kelompok tanpa interaksi obat dan
kelompok interaksi obat. Terdapat 509 (41,6%) interaksi obat yang potensial
terjadi dari 1224 obat yang diresepkan pada pasien ISK. Angka kejadian interaksi
obat adalah 5,2 interaksi obat/pasien. Jenis interaksi obat yang paling potensial
terjadi adalah interaksi antara obat-obat dengan tipe interaksi farmakodinamik dan
farmakokinetik yang memiliki derajat keparahan tinggi (mayor) dan sedang
(moderat). Interaksi tersebut berisiko menimbulkan kerugian pada pasien.
Terdapat 4,71% efek interaksi obat yang teramati secara klinis pada 14 orang
pasien. Perbedaan kesembuhan pasien ISK antara kelompok pasien tanpa interaksi
obat dan kelompok pasien interaksi obat, tidak bermakna secara statistik namun
interaksi obat pada pasien ISK dapat menurunkan kesembuhan hingga 12%.
Perbedaan waktu hilangnya gejala atau tanda ISK bermakna secara statistik,
p<0,001. Interaksi obat dapat memperpanjang waktu hilangnya gejala atau tanda
ISK hingga 4 hari.