digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Abdurrahman Naufal
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Abdurrahman Naufal
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Dua gugus bintang dapat terletak berdekatan, baik karena terlahir berdekatan dan hampir bersamaan maupun karena berpapasan, dan disebut sebagai sebuah sistem gugus ganda. Untuk disebut sebagai gugus ganda, kriteria seberapa dekat yang di- pakai dalam berbagai studi berbeda-beda. Studi mengenai gugus ganda di Awan Magellan umumnya memakai kriteria separasi terproyeksi < 20 pc (Bhatia & Ha- tzidimitriou 1988), sedangkan studi gugus ganda di Bima Sakti memakai kriteria separasi nyata < 30 pc (de la Fuente Marcos & de la Fuente Marcos 2009) atau 100 pc dengan selisih kecepatan < 20 km s????2 (Conrad dkk. 2017). Dua gugus yang berdekatan dapat berinteraksi, menyebabkan distorsi tidal pada morfologi gugus. Informasi mengenai kinematika gugus dapat mengungkap apakah kedua gugus me- rupakan sistem yang terikat atau bukan. Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan pencarian kandidat gugus ganda dari katalog gugus Cantat-Gaudin dkk. (2018) berdasarkan data dari Gaia DR2. Kriteria yang digunakan adalah separasi nyata < 50 pc. Dengan kriteria ini, ditemukan 66 pa- sangan gugus; beberapa di antaranya memiliki pasangan lebih dari satu sehingga membentuk kelompok yang lebih besar. Dari hasil tersebut, diambil tiga pasang- an kandidat untuk ditelaah lebih lanjut: ASCC 16{ASCC 21, NGC 6716{Collinder 394, dan NGC 2547{Pozzo 1. Masing-masing pasangan memiliki separasi nyata 13 pc, 13 pc, dan 46 pc. Untuk setiap gugus dilakukan penentuan keanggotaan dan dilakukan isochrone tting untuk memperoleh usia dan melakukan estimasi massa secara fotometrik. Diperoleh bahwa ASCC 16{ASCC 21 dan NGC 6716{Collinder 394 merupakan pasangan yang seumur, dengan usia masing-masing 10 Myr dan 126 Myr; sedangkan NGC 2547{Pozzo 1 memiliki usia yang sedikit berbeda, yaitu 20 Myr dan 13 Myr. Pasangan ASCC 16{ASCC 21 dan NGC 6716{Collinder 394 me- miliki separasi antargugus yang dekat dan merupakan pasangan yang berinteraksi, sedangkan pasangan NGC 2547{Pozzo 1 memiliki separasi yang besar dan dapat dianggap tidak berinteraksi. Dari analisis kinematika juga mengindikasikan ASCC 16{ASCC 21 dan NGC 6716{Collinder 394 merupakan sistem yang terikat.