digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

COVER Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Rosydiati
PUBLIC Latifa Noor

Polimer bercetakan molekul (Moleculary Imprinted Polymer, MIP) merupakan suatu polimer yang dibuat dengan cara merancang bagian templat atau analit yang disintesis berdasarkan prinsip polimerisasi dengan melibatkan templat, monomer fungsional, pengikat silang, inisiator dan pelarut. MIP digunakan sebagai adsorben pada proses ekstraksi dan pemumian a-tokoferol dari berbagai sampel tanaman, minyak, maupun obat-obatan. MlP sangat penting pada bidang kimia analitik dalam menghasilkan metode analisis yang cepat dan mudah dengan akurasi, presisi, sensitifitas, dan selektifitas yang baik. Pada studi ini, MTP digunakan untuk mengadsorpsi alfa-tokoferol dan polimer tak bercetakan (Non Imprinted Polymer, NIP) digunakan sebagai pembanding. MlP disintesis dengan menggunakan gelombang mikro selama 14,5 menit pada suhu 50 °C dan kecepatan aduk 420 rpm dengan a-tokoferol sebagai templat, asam metakrilat sebagai monomer, etilen glikol dimetakrilat sebagai pengikat silang, benzoil peroksida sebagai inisiator, dan kloroform sebagai porogen. Hasil karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan adanya beberapa puncak penting pada daerah sidik jari yang berasal dari rantai panjang alkil a-tokoferol. Analisis SEM memperli hatkan morfologi permukaan MIP lebih halus dibandingkan MTP tanpa leaching dan NIP. Analisis TGA menggambarkan bahwa MlP memiliki stabilitas termal lebih tinggi dibandingkan NIP. Model kinetika adsorpsi mengikuti pseoudo orde dua sedangkan model isoterm adsorpsinya isoterm Langmuir. MIP ini memil\ki kapasitas adsorpsi 17,4 mglg, waktu kontak 43 menit, dan dapat dilakukan prakonsentrasi sebanyak empat kali. MIP lebih selektif terhadap a­ tokoferol dibandingkan pada senyawa pembanding yaitu 2,5 ditersier butyl hidrokuinon. Hasil persentase perolehan kembali aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa a-tokoferol tidak mengalami degradasi selama proses adsorpsi dan desorpsi dan masih aktif dalam menghambat radikal bebas 2.2- difenil-1-pikrilhidrazil. Hasil analisis suplemen dengan menggunakan MTP menghasilkan persentase perolehan kembali 96,53 %.