Perpustakaan Digital ITB

Pada penelitian ini te lah dilakukan isolas i kurkumin {1,7-bis (4-hidroks i-3-me toks ife nil)- he pta-1,6-die n-3,5-dion} dari rimpang C. xanthorrhiza (famili Zingeberacea) yang secara tradis iona l dikenal sebagai “temulawak” menggunakan metode isolas i “bertahap” (ekstraksi, fraksinasi, dan pemur nian). Senyawa murni kur kumin yang diperoleh, kemudian dicampur dengan larutan garam dari beberapa ion logam esensial untuk mens intes is senyawa kompleks M-kurkumin, yang dalam ha l ini, ion mangan, Mn2+ yang diperoleh dar i garam nitrat dan sulfat-nya (Mn(NO3)2 dan MnSO4), yang terutama dipe lajar i. Reaksi pembentukan kompleks dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara pengadukan (pencampuran) biasa pada suhu ruang dan dengan cara refluks pada suhu 85ºC selama 4 jam. Karakterisasi dan penentuan struktur senyawa dilakukan menggunakan teknik spektroskopi UV-vis, IR , dan MS. Beberapa puncak tajam dar i pengukuran spektr um IR , senyawa kurkumin mur ni yang muncul pada 1874,6 dan 1626,4 cm-1 tidak ter lihat pada spektrum IR dari senyawa kompleks Mn-kurkumin. Hasil ini sangat je las menunjukkan antaraksi yang kuat antara Mn2+ dan kurkumin dalam senyawa kompleks Mn-kurkumin berkemungkinan merupakan senyawa kova len. Dan, dua puncak yang muncul pada 420 nm dan 442 nm mengindikasikan terbentuknya ikatan yang kuat antara ion logam, Mn2+, dengan kurkumin sebagai ligan da lam kompleks Mn-kur kumin. Se lanjutnya, data spektrum MS dar i tiga senyawa kompleks Mn- kurkumin yang diperoleh memastikan bahwa ion mangan, Mn2+ , dan kurkumin dapat membentuk kompleks dengan stoikiometr i 1:2 dan 1:3.