digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan

Batuan karbonat berumur Oligo-Miosen menjadi menarik karena pada Oligo- Miosen adalah waktu perkembangan batuan karbonat yang paling luas. Daerah Bayah merupakan salah satu daerah yang terdapat persebaran batugamping berumur Oligo-Miosen. Minimnya penelitian mengenai kondisi batugamping di daerah tersebut menjadi latar belakang penelitian ini. Adanya tiga pola struktur geologi yang berbeda di lokasi penelitian menjadi salah satu sebab menariknya daerah penelitian. Karena akan memunculkan kemungkinan pengendapan batugamping dikontrol oleh keberadaan struktur tersebut.. Metodologi pada penelitian tesis ini adalah dengan melakukan pengukuran stratigrafi terukur pada lokasi penelitian. Pengukuran tersebut juga dilengkapi dengan pengambilan sampel batuan untuk dilakukan analisis sayatan tipis dan slab batuan terasah. Untuk melakukan rekostruksi pengendapan batugamping pada lokasi penelitian awalnya adalah dengan melakukan pendekatan dari analisis fasies dan mikrofasies batugamping. Korelasi dipandu oleh hasil analisis umur batugamping. Umur relatif dari batugamping adalah P22 (Oligosen Akhir) sampai N4 (Miosen Awal). Batugamping ini berada pada zona fasies slope sampai deep shelf. Jenis platform karbonat yang menjadi sumber batugamping pada lokasi penelitian merupakan platform karbonat yang terhubung dengan daratan (attached to land). Hasil rekonstruksi model pengendapan batugamping menunjukan adanya dua polaritas, mengindikasikan bahwasanya terdapat morfologi tua berarah timur barat yang mengontrol deposisi batugamping ini. Morfologi tinggian di selatan yang berarah timur - barat kemungkinan berhubungan dengan gunung api. Polaritas timur - barat, mendangkal pada bagian tengah dan mendalam ke arah barat dan timur. Mengindikasikan adanya paleomorfologi yang berarah utara - selatan yang mengontrol deposisi batugamping ini.