2019_TS_PP_SUBHAN_ARIF_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 4 Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Subhan Arif
PUBLIC Irwan Sofiyan
Batuan karbonat berumur Oligo-Miosen menjadi menarik karena pada Oligo-
Miosen adalah waktu perkembangan batuan karbonat yang paling luas. Daerah
Bayah merupakan salah satu daerah yang terdapat persebaran batugamping
berumur Oligo-Miosen. Minimnya penelitian mengenai kondisi batugamping di
daerah tersebut menjadi latar belakang penelitian ini. Adanya tiga pola struktur
geologi yang berbeda di lokasi penelitian menjadi salah satu sebab menariknya
daerah penelitian. Karena akan memunculkan kemungkinan pengendapan
batugamping dikontrol oleh keberadaan struktur tersebut..
Metodologi pada penelitian tesis ini adalah dengan melakukan pengukuran
stratigrafi terukur pada lokasi penelitian. Pengukuran tersebut juga dilengkapi
dengan pengambilan sampel batuan untuk dilakukan analisis sayatan tipis dan slab
batuan terasah. Untuk melakukan rekostruksi pengendapan batugamping pada
lokasi penelitian awalnya adalah dengan melakukan pendekatan dari analisis fasies
dan mikrofasies batugamping. Korelasi dipandu oleh hasil analisis umur
batugamping.
Umur relatif dari batugamping adalah P22 (Oligosen Akhir) sampai N4 (Miosen
Awal). Batugamping ini berada pada zona fasies slope sampai deep shelf. Jenis
platform karbonat yang menjadi sumber batugamping pada lokasi penelitian
merupakan platform karbonat yang terhubung dengan daratan (attached to land).
Hasil rekonstruksi model pengendapan batugamping menunjukan adanya dua
polaritas, mengindikasikan bahwasanya terdapat morfologi tua berarah timur barat
yang mengontrol deposisi batugamping ini. Morfologi tinggian di selatan yang
berarah timur - barat kemungkinan berhubungan dengan gunung api. Polaritas timur
- barat, mendangkal pada bagian tengah dan mendalam ke arah barat dan timur.
Mengindikasikan adanya paleomorfologi yang berarah utara - selatan yang
mengontrol deposisi batugamping ini.