Rekahan terdapat dalam berbagai skala, dari yang berukuran mikro sampai dengan
ratusan kilometer. Pada seluruh rentang skala tersebut, rekahan memiliki pengaruh
yang signifikan pada proses dalam kerak bumi. Geometri fraktal merupakan
istilah yang cocok digunakan untuk mendiskripsikan objek yang menunjukkan
perilaku penskalaan tersebut.
Analisa distribusi 2407 rekahan telah dilakukan berdasarkan pengukuran rekahan
terbuka, rekahan gerus, dan stilolit dengan metode scanline dari inti batuan
sepanjang total 261 meter (dari 3 sumur) dan lintasan pada singkapan
Batugamping Formasi Rajamandala sepanjang 291.82 meter (dari 6 lokasi
scanline) di Bukit Cikamuning.
Pengaruh jenis batugamping terhadap intensitas rekahan ditunjukkan oleh data
jumlah rekahan pada singkapan yang lebih intensif pada Batugamping Terumbu
(242 rekahan terbuka dan 536 rekahan gerus) dibandingkan dengan Batugamping
Turbidit (62 rekahan terbuka dan 318 rekahan gerus). Selain rekahan, analisa
stilolit pada inti batuan juga menunjukkan hal yang serupa, dimana jumlah stilolit
pada Batugamping Terumbu lebih banyak (614 stilolit) dibandingkan dengan
Batugamping Turbidit (140 stilolit).
Pengaruh sesar terhadap intensitas rekahan terlihat pada lokasi scanline P, dimana
intensitas rekahan berkurang semakin jauh dari sesar. Intensitas rekahan pada
lokasi ini mencapai 20 rekahan per meter di dekat bidang sesar dan berkurang
secara gradual menjadi 2 rekahan per meter pada jarak 12 meter dari sesar.
Analisa fraktal dalam 1 dimensi (1D) dari rekahan pada singkapan dilakukan
terhadap karakteristik apertur, spasi, dan panjang rekahan dengan
mengelompokan hasil pengukuran seluruh lintasan scanline kedalam dua jenis
batugamping, yaitu Batugamping Terumbu dan Turbidit, serta penggabungan data
rekahan terbuka dengan rekahan gerus.
Secara visual, eksponen power law dapat dilihat sebagai kemiringan garis regresi,
dimana kemiringan yang landai menunjukkan rentang data yang lebar, sebaliknya
kemiringan yang curam akan menunjukkan rentang data yang sempit. Rentang
data tersebut menggambarkan dimensi fraktal rekahan, yang berhubungan dengan
tingkat deformasi batuan dan sifat batuan, dimana deformasi yang kuat dan batuan
yang lebih brittle akan menunjukkan rentang data rekahan yang lebar (misalkan
dari skala mikro sampai kilometer) sementara deformasi yang lemah dan batuan
yang kurang brittle hanya akan menunjukkan rekahan dalam rentang yang sempit.
Hasil analisa fraktal untuk seluruh rekahan pada kedua jenis batugamping
memberikan nilai eksponen power law (c) untuk apertur rekahan sekitar 1.2,
sementara untuk spasi rekahan antara 1.4 – 1.6, dan untuk panjang rekahan
sebesar 0.8.