digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rekahan terdapat dalam berbagai skala, dari yang berukuran mikro sampai dengan ratusan kilometer. Pada seluruh rentang skala tersebut, rekahan memiliki pengaruh yang signifikan pada proses dalam kerak bumi. Geometri fraktal merupakan istilah yang cocok digunakan untuk mendiskripsikan objek yang menunjukkan perilaku penskalaan tersebut. Analisa distribusi 2407 rekahan telah dilakukan berdasarkan pengukuran rekahan terbuka, rekahan gerus, dan stilolit dengan metode scanline dari inti batuan sepanjang total 261 meter (dari 3 sumur) dan lintasan pada singkapan Batugamping Formasi Rajamandala sepanjang 291.82 meter (dari 6 lokasi scanline) di Bukit Cikamuning. Pengaruh jenis batugamping terhadap intensitas rekahan ditunjukkan oleh data jumlah rekahan pada singkapan yang lebih intensif pada Batugamping Terumbu (242 rekahan terbuka dan 536 rekahan gerus) dibandingkan dengan Batugamping Turbidit (62 rekahan terbuka dan 318 rekahan gerus). Selain rekahan, analisa stilolit pada inti batuan juga menunjukkan hal yang serupa, dimana jumlah stilolit pada Batugamping Terumbu lebih banyak (614 stilolit) dibandingkan dengan Batugamping Turbidit (140 stilolit). Pengaruh sesar terhadap intensitas rekahan terlihat pada lokasi scanline P, dimana intensitas rekahan berkurang semakin jauh dari sesar. Intensitas rekahan pada lokasi ini mencapai 20 rekahan per meter di dekat bidang sesar dan berkurang secara gradual menjadi 2 rekahan per meter pada jarak 12 meter dari sesar. Analisa fraktal dalam 1 dimensi (1D) dari rekahan pada singkapan dilakukan terhadap karakteristik apertur, spasi, dan panjang rekahan dengan mengelompokan hasil pengukuran seluruh lintasan scanline kedalam dua jenis batugamping, yaitu Batugamping Terumbu dan Turbidit, serta penggabungan data rekahan terbuka dengan rekahan gerus. Secara visual, eksponen power law dapat dilihat sebagai kemiringan garis regresi, dimana kemiringan yang landai menunjukkan rentang data yang lebar, sebaliknya kemiringan yang curam akan menunjukkan rentang data yang sempit. Rentang data tersebut menggambarkan dimensi fraktal rekahan, yang berhubungan dengan tingkat deformasi batuan dan sifat batuan, dimana deformasi yang kuat dan batuan yang lebih brittle akan menunjukkan rentang data rekahan yang lebar (misalkan dari skala mikro sampai kilometer) sementara deformasi yang lemah dan batuan yang kurang brittle hanya akan menunjukkan rekahan dalam rentang yang sempit. Hasil analisa fraktal untuk seluruh rekahan pada kedua jenis batugamping memberikan nilai eksponen power law (c) untuk apertur rekahan sekitar 1.2, sementara untuk spasi rekahan antara 1.4 – 1.6, dan untuk panjang rekahan sebesar 0.8.