digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2012_TA_PP_HANHAN_DIANHAR_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2012_TA_PP_HANHAN_DIANHAR_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2012_TA_PP_HANHAN_DIANHAR_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2012_TA_PP_HANHAN_DIANHAR_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2012_TA_PP_HANHAN_DIANHAR_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2012_TA_PP_HANHAN_DIANHAR_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Tumbuhan Indonesia banyak digunakan oleh masyarakat dalam upaya untuk mengobati berbagai penyakit. Salah satu tumbuhan tersebut adalah Jayanti (Sesbania sesban) yang termasuk dalam famili Fabaceae. Spesies ini biasa digunakan secara tradisional untuk mengatasi gangguan pencemaan, demam, dan sakit kepala. Jayanti dapat tumbuh di daerah beriklim tropis hingga subtropis seperti di wilayah Asia dan Afrika. Berdasarkan penelusuran literatur, analisis kualitatif ekstrak metanol daun S. sesban yang tumbuh di India menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan glikosida. Selain itu, uji aktivitas ekstrak dari berbagai jaringan spesies ini menunjukkan adanya aktivitas antimalaria, antitumor, dan antidiabetes (ekstrak daun dan biji), antioksidan (ekstrak bunga) dan analgesik (ekstrak kayu). Walaupun demikian, sampai saat ini senyawa aktif dari ekstrak tersebut belum banyak dilaporkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan isolasi metabolit sekunder dari dari ekstrak metanol daun S. sesban Indonesia dan menguji aktivitasnya terhadap uji antimalaria serta uji sitotoksik terhadap sel murin leukemia P-388. Satu senyawa telah berhasil diisolasi dan diidentiftkasi sebagai 3-hidroksi-4',7- dimetoksiflavon. Senyawa tersebut diperoleh melalui pemisahan ekstrak metanol menggunakan berbagai teknik kromatograft, diantaranya yaitu kromatograft cair vakum dan kromatograft radial. Penentuan struktur senyawa hasil isolasi dilakukan berdasarkan data spektrum lD NMR CH-NMR dan 13C-NMR) dan 2D NMR (HMBC). Uji aktivitas antimalaria ekstrak metanol menunjukkan aktivitas yang tinggi dengan IC50 6,02 1-JM. Sementara itu, uji sitotoksisitas 3-hidroksi-4',7--dimetoksiflavon terhadap sel murin leukemia P- 388 menunjukkan IC50 sebesar 5,40 j.tg/mL (tidak aktif).