digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kompleks besi(II) dengan ligan turunan triazol banyak diteliti karena berpotensi sebagai penyimpanan informasi, saklar molekular, dan sensor. Potensi ini muncul akibat adanya transisi magnetik antara keadaan spin rendah (diamagnetik) dan keadaan spin tinggi (paramagnetik) ketika terdapat efek eksternal, seperti suhu, radiasi, dan tekanan. Perubahan perilaku magnetik tersebut diikuti oleh perubahan warna sehingga dapat diidentifikasi secara visual dan terjadi pada suhu kamar. Pada penelitian ini, kompleks besi(II)-1,2,4-4H- triazol dengan anion pengimbang tetrafluoroborat dan perklorat disintesis dalam biopolimer nata de coco yang telah diketahui berfungsi sebagai matriks dalam pembentukan kompleks. Saat ini, kristal tunggal senyawa kompleks tersebut belum berhasil ditumbuhkan sehingga rumus kimianya belum diketahui dengan tepat. Berdasarkan analisis unsur dan spektroskopi IR, rumus kimia kompleks tersebut dilaporkan sebagai [Fe(Htrz)2(trz)]X, dengan X = BF4- dan ClO -. Salah satu ligan Htrz kompleks tersebut terdeprotonasi menjadi anion trz-. Dalam penelitian ini, rumus kimia kompleks dibuktikan berdasarkan data EDS kompleks dalam matriks nata de coco. Pengukuran EDS kompleks besi(II)-1,2,4-4H-triazol dengan anion pengimbang tetrafluoroborat difokuskan pada atom Fe dan F. Sedangkan untuk kompleks dengan anion pengimbang perklorat, pengukuran EDS difokuskan difokuskan pada atom Fe dan Cl. Data EDS menunjukkan perbandingan atom Fe : F = 1 : 4 untuk kompleks dengan anion tetrafluoroborat dan Fe : Cl = 1 : 1 untuk kompleks dengan anion perklorat. Jadi, rumus kimia kedua kompleks tersebut adalah [Fe(Htrz)2(trz)]X, dengan X = BF4- dan ClO4-.