digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-ASLI.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-COVER1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_RAKHMI_DEWI_NURISSA_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam tugas akhir ini telah dikaji bagaimana pengaruh musim terhadap tingkat kejadian infeksi saluran pernapasan atas di Kota Bandung dari tahun 2012-2013 dengan studi kasus nasofaringitis. Nasofaringitis termasuk ke dalam 20 besar penyakit terbanyak di Puskesmas Kota Bandung, berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Bandung 2011-2012. Metode yang digunakan adalah metode klasifikasi cuaca harian, untuk melihat tipe cuaca seperti apa yang paling berpengaruh terhadap kejadian nasofaringitis, dan metode Dasarian untuk melihat bagaimana pengaruh curah hujan terhadap tingkat kejadiannya. Data yang digunakan adalah data cuaca harian dari BMKG Bandung dengan variabel suhu, suhu titik embun, kecepatan angin, tutupan awan, dan curah hujan serta data penyakit dari Dinas Kesehatan Kota Bandung. Didapat hasil bahwa peningkatan kejadian nasofaringitis pada musim kering terjadi ketika tutupan awan rata-rata harian 5/8-6/8, kelembapan rata-rata harian rendah (e ? 22,4 hPa) sampai tinggi (e > 23,9 hPa), suhu maksimum < 30° C dan minimum ? 20° C, kecepatan angin rata-rata harian ? 10 km/jam, serta ada hujan (intensitas rata-rata dasariannya < 50 mm). Peningkatan pada musim basah terjadi ketika tutupan awan rata-rata harian > 6/8, kelembapan rata-rata harian sedang (e = 22,4-23,9 hPa), suhu maksimum > 30° C dan minimum ? 20° C; atau suhu maksimum < 30° C dan minimum > 20° C, kecepatan angin rata-rata harian ? 10 km/jam, serta ada hujan (intensitas curah hujan tiap dasarian tidak selalu di atas 50 mm).