2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-COVER_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-BAB_1_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-BAB_2_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-BAB_3_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-BAB_4_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-BAB_5_.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2017_TA_PP_DITA_RAMA_SARI__AS_1-PUSAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Tujuan utama penelitian ini meninjau karakteristik dari struktur vertikal pemanasan diabatik yang dihasilkan oleh kemunculan awan Mesoscale Convective System (MCS) di Pulau Sumatera (PS) sampai sekitar Samudera Hindia (SH), termasuk wilayah transisi (WT). Kemunculan MCS diinvestigasi menggunakan citra inframerah Multi-functional Transport Satellite (MTSAT) melalui algoritma dengan input kriteria eksentrisitas, masa hidup, dan area cakupan awan. Pemanasan diabatik dihitung menggunakan data observasi radiosonde selama Cooperative Indian Ocean Experiment on Intraseasonal Variability in the Year 2011 (CINDY2011) / Dynamics of the Madden Julian Oscillation (DYNAMO). Sebagai tambahan, data GPS Radio Occultation serta data reanalysis European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) juga digunakan untuk wilayah WT karena data observasi radiosonde tidak cukup.
Hasil penelitian ini menunjukkan di seluruh area (PS, SH, WT), pada fasa matang MCS, adanya pemanasan yang terjadi di seluruh lapisan troposfer. Tetapi, terdapat perbedaan puncak pemanasan yang terjadi pada daratan yang lebih rendah dibandingkan dengan wilayah transisi serta wilayah lautan. Di sisi lain, setelah fasa maksimum atau periode disipasi terdapat pendinginan di lapisan troposfer bawah dan pergeseran puncak pemanasan untuk area PS dan WT. Profil kecepatan vertikal membuktikan bahwa terjadinya pemanasan dan pendinginan terkait oleh adanya downdraft dan updraft di sistem awan. Pada penelitian ini, profil pemanasan di area laut lepas (SH) tidak terjadi pendinginan di lapisan bawah troposfer, hasil ini diperlukan konfirmasi karena data radiosonde yang digunakan sebagai sampel memiliki interval waktu yang pendek.
Perpustakaan Digital ITB