digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan kunjungan wisatawan di Malang Raya menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini membuktikan bahwa kawasan Malang Raya merupakan titik destinasi wisata yang vital di area Jawa Timur. Potensi pertanian yang baik menjadikan kawasan Malang Raya sebagai kawasan yang ideal untuk dikembangkannya fasilitas agrowisata. Lokasi tapak yang terletak Kecamatan Karangploso di Kabupaten Malang merupakan wilayah yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan menjadi sebuah agrowisata, mengingat potensi pertanian setempat dengan keragaman komoditas pertaniannya. Lokasi yang strategis merupakan faktir penting dalam pertimbangan pemilihan tapak ini. Berada di jalan alternatif yang terletak di antara Kota Malang dan Kota Wisata Batu, menjadikan lokasi tapak ini sangat strategis, karena jalan ini mampu mengakomodasi wisatawan baik dari kawasan Malang Raya maupun luar kota. Perancangan lanskap agrowisata menuntut kemampuan untuk dapat merangkai program ruang guna mewadahi fungsi rekreasi serta edukasi. Program-program ruang tersebut dirangkai sesuai studi kebuthan dan kondisi tapak. Kondisi tapak yang berkontur merupakan karakter kuat tapak yang perlu menapat perhatian khusus, oleh karena itu, identifikasi topografi menjadi bagian penting dalam pengolahan ruang lanskap agrowisata ini. Studi mengenai kapasitas suatu objek wisata-dalam hal ini Agrowisata-merupakan hal yang vital dalam proses perencanaan. Hasil studi ini merupakan dasar pertimbangan bagi perancang di dalam proses merancang, terutama dalam alokasi dimensi atau besaran ruang yang ada dalam suatu fasilitas agrowisata tersebut. Perhitungan mengenai kapasitas pengunjung dilakukan berdasarkan tipologi destinasi wisata yang akan dirancang. Fasilitas agrowisata di Karangploso, memiliki kapasitas perbandingan jumlah pengunjung per hektar yang setara dengan fasilitas rekreasi/wisata di wilayah suburban. Namun perbandingan ini tak serta merta dapat diterapkan, karena kondisi topografi yang berbeda tentu saja memiliki kemampuan atau daya tampung yang berbeda. Hal ini terkait dengan jenis aktivitas yang dapat diwadahi dalam lahan tersebut, serta perlakuan yang boleh dilakukan di lahan tersebut. Dalam suatu fasilitas agrowisata, lahan pertanian merupakan bagian yang sangat penting. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pengelolaan dan perawatan yang terintegrasi bersama dengan konsep perancangan. Pemanfaatan fitur-fitur alami tapak sebagai bagian dari proses pengelolaan dan perawatan lanskap agrowisata merupakan langkah efisien dalam mencapai konsep rancangan yang tepat. Fitur-fitur alami seperti sungai, bentuk lahan, dan lainnya dapat dimanfaatkan dan dirangkai menjadi suatu rancangan yang strategis dalam proses operasional kedepannya. Tentu saja pola pemanfaatan ini perlu diiringi dengan strategi rancangan yang berkelanjutan demi mewujudkan kawasan lanskap agrowisata yang ramah lingkungan.