digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan keselamatan jalan dan lalu lintas telah menjadi objek penelitian untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan lalu lintas, salah satunya disebabkan oleh faktor geometrik jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan di lokasi rawan kecelakaan dan memberikan alternatif penanganan yang sesuai guna mengurangi potensi kecelakaan. Lokasi penelitian adalah lokasi rawan kecelakaan di jalan nasional Citarum- Rajamandala-Batas administrasi kota Padalarang dengan panjang 14,5 km. Ruas jalan ini terdiri dari segmen yang memiliki kurva horisontal terletak antara jalan lurus panjang dan segmen yang memiliki beberapa kurva horisontal yang berdekatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer berupa volume dan konflik lalu lintas serta data kecepatan kendaraan dan data sekunder berupa data kecelakaan dari Kepolisian Republik Indonesia dan data kondisi jalan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pendekatan 5W+1H digunakan pada analisa terhadap ruas jalan tersebut memberikan indikasi bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi karena adanya kendaraan yang berkecepatan tinggi (ngebut) dan keterbatasan jarak pandang. Sta 2+600 s.d 2+800 adalah segmen jalan yang mempunyai kurva horisontal yang terletak diantara jalan lurus yang panjang dengan 7 kejadian kecelakaan pada tahun 2013- 2014, sedangkan Sta 5+200 s.d 5+700 adalah segmen yang mempunyai 4 kurva horisontal yang letaknya berdekatan, dengan 3 kejadian kecelakaan pada tahun 2013-2014, menjadi lokasi analisa penelitian detail. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan pada segmen Sta 2+600 s.d 2+800 adalah karena adanya kendaraan berkecepatan tinggi (ngebut) & Sta 5+200 s.d 5+700 adalah karena adanya keterbatasan jarak pandang. Pemasangan rambu lalu lintas dan marka jalan dan memperbaiki jarak pandang untuk segmen Sta 2+600-2+800 merupakan alternatif terbaik yang memberikan nilai Crash Reduction Factor (CRF) sebesar 0,89 dan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 2,31 dan pada segmen Sta 5+200 s.d 5+700 dengan pemasangan rambu lalu lintas dan marka jalan, memperbaiki jarak pandang, pelebaran bahu jalan dan pelebaran jalan memberikan nilai CRF sebesar 0,89 dan BCR adalah 1,01. Dari analisis data yang tersedia diperlukan data geometris, data lalu lintas dan data kecelakaan rinci yang menggunakan data dengan koordinat dan satuan yang sama untuk mendapatkan hasil lebih akurat pada analisis keselamatan.