2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-BAB_4.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-BAB_6.pdf
PUBLIC hidayat 2016_TS_PP_SEKAR_SITI_GONDOARUM_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Permasalahan keselamatan jalan dan lalu lintas telah menjadi objek
penelitian untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan lalu lintas, salah satunya
disebabkan oleh faktor geometrik jalan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi penyebab kecelakaan di lokasi rawan kecelakaan dan memberikan
alternatif penanganan yang sesuai guna mengurangi potensi kecelakaan.
Lokasi penelitian adalah lokasi rawan kecelakaan di jalan nasional Citarum-
Rajamandala-Batas administrasi kota Padalarang dengan panjang 14,5 km. Ruas
jalan ini terdiri dari segmen yang memiliki kurva horisontal terletak antara jalan
lurus panjang dan segmen yang memiliki beberapa kurva horisontal yang
berdekatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer berupa
volume dan konflik lalu lintas serta data kecepatan kendaraan dan data sekunder
berupa data kecelakaan dari Kepolisian Republik Indonesia dan data kondisi jalan
dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pendekatan 5W+1H digunakan pada analisa terhadap ruas jalan tersebut
memberikan indikasi bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi karena adanya kendaraan
yang berkecepatan tinggi (ngebut) dan keterbatasan jarak pandang. Sta 2+600 s.d
2+800 adalah segmen jalan yang mempunyai kurva horisontal yang terletak
diantara jalan lurus yang panjang dengan 7 kejadian kecelakaan pada tahun 2013-
2014, sedangkan Sta 5+200 s.d 5+700 adalah segmen yang mempunyai 4 kurva
horisontal yang letaknya berdekatan, dengan 3 kejadian kecelakaan pada tahun
2013-2014, menjadi lokasi analisa penelitian detail. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penyebab kecelakaan pada segmen Sta 2+600 s.d 2+800 adalah karena
adanya kendaraan berkecepatan tinggi (ngebut) & Sta 5+200 s.d 5+700 adalah
karena adanya keterbatasan jarak pandang.
Pemasangan rambu lalu lintas dan marka jalan dan memperbaiki jarak
pandang untuk segmen Sta 2+600-2+800 merupakan alternatif terbaik yang
memberikan nilai Crash Reduction Factor (CRF) sebesar 0,89 dan nilai Benefit
Cost Ratio (BCR) sebesar 2,31 dan pada segmen Sta 5+200 s.d 5+700 dengan
pemasangan rambu lalu lintas dan marka jalan, memperbaiki jarak pandang,
pelebaran bahu jalan dan pelebaran jalan memberikan nilai CRF sebesar 0,89 dan
BCR adalah 1,01. Dari analisis data yang tersedia diperlukan data geometris, data
lalu lintas dan data kecelakaan rinci yang menggunakan data dengan koordinat dan
satuan yang sama untuk mendapatkan hasil lebih akurat pada analisis keselamatan.