digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Interaksi lalu lintas antar kota di daerah Jabodetabek tidak jarang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas di dalam ruas jaringan jalan tol. Ini dapat menjadi hal yang perlu dicermati, mengingat jalan tol memiliki persyaratan teknis yang sangat ketat. Persyaratan teknis yang ketat ini tidak hanya berlaku pada tahap perencanaan tetapi juga hingga ke tahap operasional. Hanya saja, terjadinya kecelakaan menunjukan masih adanya celah yang terjadi antara tahap perencanaan dengan tahap operasional jalan tol. Penelitian ini akan membahas aspek keselamatan di jaringan jalan tol. Parameter yang digunakan untuk menganalisis keselamatan di jaringan jalan tol (ruas tol dan simpang susun) pada penelitian ini ialah tingkat kecelakaan. (crash rate). Metode Hierarchical Tree Based Regression (HTBR) digunakan untuk menganalisis pengaruh kondisi geometrik (dalam bentuk parameter Hilliness dan Bendiness) terhadap kecelakaan. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat kecelakaan pada jaringan jalan tol cukup kecil, yaitu sebesar 0,049 kecelakaan per 10.000 kendaraan-km dengan standar deviasi sebesar 0,061. Untuk urutan tingkat kecelakaan antar ruas tol dari yang terkecil hingga terbesar ialah CTC, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Bekasi, Cawang-Priok-Pluit, JLJ dengan nilai tingkat kecelakaan (dalam satuan kecelakaan per 10.000 kendaraan-km) sebesar 0,025, 0,031, 0,043, 0,056, 0,060, 0,062. Kondisi geometrik jalan yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan pada jalan tol adalah kombinasi alinyemen horisontal-vertikal (sesuai urutan, dari besar ke kecil): Lurus-Bukit, Lurus-Datar, Belok-Bukit dengan prosentase kecelakaan sebesar 47,86%, 45,99%, 6,15%. Untuk urutan tingkat kecelakaan antar simpang susun empat lengan, dari yang terkecil hingga terbesar ialah SS Cawang, SS TMII, SS Cikunir dengan nilai tingkat kecelakaan (dalam satuan kecelakaan per 10.000 kendaraan-km) sebesar 0,199, 0,275, 0,474. Untuk urutan tingkat kecelakaan antar simpang susun tiga lengan dari yang terkecil hingga terbesar ialah SS Cengkareng, SS Pluit, SS Tomang dengan nilai nilai tingkat kecelakaan (dalam satuan kecelakaan per 10.000 kendaraan-km) sebesar 0,266, 0,312, 0,591. Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa semakin besar nilai jari-jari tikungan pada ramp akan menyebabkan semakin kecilnya tingkat kecelakaan yang terjadi.