Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak diiringi oleh peningkatan produksi dan kualitas hasil kelapa sawit yang dicapai. Produksi dan kualitas hasil kelapa sawit tersebut masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah lokasi lahan kelapa sawit yang ada tidak sesuai dengan daya dukung lahan kelapa sawit. Dengan memanfaatkan teknologi SIG, proses analisis dalam penelitian ini terbagi dalam dua tahapan, yaitu tahap pertama adalah menentukan lokasi lahan kelapa sawit yang tepat dan sesuai daya dukung lahan optimal. Tahap selanjutnya yaitu menentukan lokasi terpilih untuk pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit dengan mempertimbangkan aspek infrastruktur. Metode analisis yang digunakan pada kedua tahapan ini adalah analisis tumpang susun (overlay) dan pemilihan (reselect) dengan menggunakan Query. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan terhadap evaluasi lokasi lahan kelapa sawit existing seluas 11.277 Ha, terdapat kesamaan lokasi dengan hasil analisis sebesar 81,96 % yaitu seluas 9.242,97 Ha. Sedangkan ketidaksamaan lokasi dengan hasil analisis terjadi sebesar 18,04 % atau seluas 2.034,52 Ha. Berdasarkan hasil analisis, Kabupaten Aceh Singkil mempunyai potensi sangat besar untuk pengembangan lahan perkebunan kelapa sawit yaitu seluas 61.252,59 ha dengan prediksi produksi rata-rata sebesar 1.372.590 ton.
Perpustakaan Digital ITB