Menurut Peraturan Pemerintah (PP) 82 tahun 2001, air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia serta untuk memajukan kesejahteraan umum. Dalam usaha peningkatan pelayanan hingga 100% dalam penyediaan air minum berbasis Kuantitas, Kualitas, dan Kontinuitas, PDAM Surya Sembada akan membangun satu IPAM tambahan di Karangpilang, yakni IPAM Karangpilang IV dengan kapasitas sekitar 2000 Liter Per Second (LPS). Dengan menggunakan proyeksi penduduk metode Aritmatik dan perhitungan kebutuhan air, didapat bahwa dalam 20 tahun ke depan, Surabaya harus memenuhi kebutuhan air sebesar 2795 LPS, bahkan setelah diberi pasokan air sebesar 1000 LPS dari Mata Air Umbulan. Oleh karena itu pembangunan IPAM berkapasitas 2000 LPS dapat dijustifikasi. Bila dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 492 tahun 2010 maka parameter yang harus disisihkan dari air baku yang digunakan antara lain kekeruhan, warna, Suspended Solid (SS), Dissolved Oxygen (DO), Nitrit, Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Zat Organik (KMnO4), faecal coli, dan total coli. Pemilihan alternatif konfigurasi unit dilakukan dengan menggunakan matriks pemilihan teknologi dari Babbitt tahun 1967. Pembobotan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), maka didapat hasil bahwa alternatif unit yang terpilih untuk pengolahan yaitu aerasi, pra-sedimentasi, koagulasi, flokulasi hidrolis, high rate settling menggunakan tube settler, dan saringan pasir cepat. Selain itu, dibuat pula unit reservoir untuk menampung air produksi sebelum didistribusi.
Perpustakaan Digital ITB