Kelebihan tekanan (ΔP) yang didesain (sebagai safety factor) untuk tekanan hidrostatik lumpur terhadap tekanan formasi sering disebut dengan overbalance pressure. Akibat adanya perbedaan tekanan ini, formasi batuan permeabel yang berlaku sebagai penyaring akan meloloskan filtrat lumpur (fenomena ini disebut dengan filtration loss). Filtrat lumpur akan mendesak fluida formasi dan mengubah profil saturasi fluida di sekitar lubang sumur. Perubahan saturasi air di dalam formasi akan mempengaruhi pembacaan logging, terutama log resistivitas. Perkembangan invasi filtrat lumpur dapat dimodelkan dengan metode simulasi pemodelan numerik menggunakan simulator komersial Computer Modelling Group (CMG). Model yang digunakan pada studi ini merupakan model reservoir radial yang bersifat heterogen secara vertikal dan merupakan pengembangan model properties Lapangan Gullfaks. Metode ini bisa memodelkan persebaran saturasi air di dalam formasi secara tiga dimensi dan dapat memperkirakan jarak invasi yang terjadi. Kemudian dari hasil model persebaran saturasi di dalam formasi, dengan menggunakan persamaan Archie yang menghubungkan saturasi air dengan resistivitas batuan, dapat dihitung nilai resistivitas batuan untuk setiap lapisan dan radius formasi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perkiraan jarak invasi filtrat lumpur dan perkiraan resistivitas batuan, dipengaruhi oleh variasi kesalahan penentuan densitas lumpur yang direpresentasikan oleh perbedaan nilai overbalance pressure yang terjadi. Selain itu perkiraan jarak invasi filtrat lumpur dan perkiraan resistivitas batuan dipengaruhi juga oleh properties fisik batuan dalam mengalirkan fluida.
Perpustakaan Digital ITB