digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstract—Resiko kardiovaskular dapat dinilai secara invasif maupun noninvasif. Secara invasif, resiko kardiovaskular dapat dinilai dengan memanfaatkan faktor resiko tradisional seperti jenis kelamin, usia, tekanan darah sistolik, status pengobatan hipertensi, status kebiasaan merokok, kadar kolesterol, status diabetes, riwayat keluarga, dan kadar hs-CRP. Metode yang umum digunakan adalah Framingham Risk Score (FRS). Metode ini dapat memprediksi persentase resiko seseorang terserang masalah kardiovaskular pada 10 tahun mendatang. Secara noninvasif, resiko kardiovaskular dapat dinilai melalui parameter baPWV dan ABI. baPWV digunakan untuk menilai kekakuan antara brachial dan femoral termasuk aorta. baPWV diukur dengan menghitung rasio antara jarak dan waktu perambatan gelombang antara titik brachial dan ankle. ABI parameter noninvasif yang digunakan sebagai salah satu indikator atherosklerotik sistemik independent dan dapat memprediksi resiko kardiovaskular. ABI diukur dengan membandingkan tekanan darah sistolik ankle dengan tekanan tertinggi dari kedua brachial. Penelitian ini merupakan cross sectional study untuk mengetahui korelasi baPWV dan ABI dengan faktor resiko tradisionalnya. Pada penelitian ini faktor resiko tradisional dihitung menggunakan tiga metode yaitu FRS Adult Treatment Panel 3 (FRS ATP3), FRS, dan Reynolds Risks Score (RRS). baPWV dan ABI dihitung dengan memanfaatkan sinyal osilometrik yang diperoleh dari sensor tekanan. Korelasi dianalisis menggunakan Pearson Product Moment dan Spearman’s. Responden yang ikut serta dalam penelitian ini berjumlah 78 orang. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa parameter noninvasif yang paling berkorelasi dengan faktor resiko tradisonalnya adalah baPWV. Korelasi baPWV dengan FRS ATP 3, FRS, dan RRS berturut-turut yaitu 0.525 (P < 0.01), 0.579 (P < 0.01), dan 0.559(P < 0.01). Korelasi ABI dan FRS ATP III, ABI dan FRS, juga ABI dan RRS berturut-turut adalah 0.456 (P < 0.01), 0.419 (P < 0.01), dan 0.482 (P < 0.01). Hubungan baPWV terhadap usia, tekanan dan IMT adalah positif dimana nilai baPWV akan cenderung meningkat seiring meningkatnya usia, tekanan darah, dan tingkat obesitas. Nilai baPWV laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan dimana nilai rata-rata baPWV laki-laki yaitu 1069.9 (SD 178.05) cm/s dan perempuan 991.71 (SD 205.15) cm/s. Nilai baPWV pada wanita yang sudah menopause lebih tinggi dibanding pada wanita yang belum menopause. Nilai rata-rata baPWV pada wanita yang sudah menopause adalah 1202.1 (SD 110.05) cm/s, sementara yang belum menopause adalah 906.24 (SD 235.79) cm/s.