2016 TA PP SISKA AYU PRASTITI 1-BAB 1.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016 TA PP SISKA AYU PRASTITI 1-BAB 2.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016 TA PP SISKA AYU PRASTITI 1-BAB 3.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016 TA PP SISKA AYU PRASTITI 1-BAB 4.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
2016 TA PP SISKA AYU PRASTITI 1-BAB 5.pdf
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  suwadji
» Gedung UPT Perpustakaan
Nanokristalin Zn2SiO4:Mn2+ dan Zn2SiO4:Ti4+ disintesis dengan metode sonokimia yang sederhana, untuk pertama kali. Sintesis senyawa Zn2SiO4:Mn2+ dan Zn2SiO4:Ti4+ menggunakan prekursor Zn(NO3)2, TEOS, Mn(NO3)2, dan Ti[OCH(CH3)2]4. Senyawa Zn2SiO4:Mn2+ dan Zn2SiO4:Ti4+ mulai membentuk struktur willemite α - Zn2SiO4 setelah dikalsinasi pada suhu 900oC. Hal ini ditunjukkan dari hasil karakterisasi menggunakan difraksi sinar – X (XRD). Hasil karakterisasi fotoluminesensi (PL) menunjukkan bahwa intensitas fotoluminesensi dari kedua sampel meningkat seiring dengan kenaikan suhu dan waktu kalsinasi, yaitu dalam rentang suhu 900oC - 1000oC. Senyawa Zn2SiO4:Mn2+ memiliki puncak emisi warna hijau pada panjang gelombang 525 nm (2,36 eV). Sedangkan pada senyawa Zn2SiO4:Ti4+ didapatkan dua puncak emisi, yaitu pada panjang gelombang 366 nm (3,39 eV), dan 522 nm (2,38 eV). Dari hasil karakterisasi spektroskopi diffuse reflectance, didapatkan nilai celah pita energi senyawa Zn2SiO4:Mn2+ dan Zn2SiO4:Ti4+ hasil sintesis sebesar 2,34 eV dan 3,04 eV. Hal ini menunjukkan adanya penambahan dopan ion Mn2+ dan ion Ti4+ pada senyawa induk, nilai celah pita dari senyawa induk Zn2SiO4 menjadi menurun.
Perpustakaan Digital ITB