digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daun torbangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.) telah dikenal masyarakat sebagai tumbuhan yang dapat meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI). Di Sumatera Utara, daun torbangun telah dikonsumsi secara turun-temurun oleh ibu menyusui. Daun torbangun memiliki kandungan zat gizi dan senyawa yang melimpah, di antaranya adalah senyawa golongan flavonoid dan fenol. Nilai guna dan kepraktisan penggunaan daun torbangun dapat ditingkatkan dengan cara pembuatan ekstrak kering daun torbangun dan penggilingan simplisia daun torbangun. Tujuan penggilingan adalah untuk memodifikasi ukuran partikel yang diterapkan dengan metode ball mill, sedangkan ekstrak kering daun torbangun dibuat dengan menggunakan metode semprot kering atau spray dry. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh ukuran partikel simplisia daun torbangun terhadap total kandungan senyawa yang terekstraksi, yaitu kadar fenol total dan kadar flavonoid total serta menentukan pengaruh parameter spray dry (suhu dan konsentrasi maltodekstrin) terhadap sifat fisikokimia, kadar fenol total, dan kadar flavonoid total ekstrak kering daun torbangun. Pada penelitian ini, ekstrak dari simplisia yang telah digiling dengan metode ball milling memiliki kandungan flavonoid yang lebih rendah (10,03 ± 0,04 g QE/100 g ekstrak) dan kadar fenol total yang lebih tinggi (11,77 ± 0,49 g GAE/100 g ekstrak) dibandingkan ekstrak dari simplisia yang tidak mengalami proses penggilingan. Selain itu, suhu spray dry dan konsentrasi maltodekstrin memberikan pengaruh signifikan (p