Cincin E Saturnus ditemukan pada 1966, yang mempunyai kaitan dengan lontaran materi yang dikeluarkan dari daerah tertentu (Tiger Stripes) di sekitar kutub selatan Enceladus, salah satu satelit Saturnus. Geiser Enceladus, yang mengandung bahan organik, menjadi sumber utama pembangun cincin E. Di bawah permukaan Enceladus diyakini terdapat samudra global yang memungkinkan adanya kehidupan pada tempat ekstrim. Permukaan Enceladus terdiri atas es air murni. Amonia yang dideteksi pada geiser dapat menurunkan titik beku air sehingga air berada dalam fase
cair. Selain oleh Saturnus, aktivitas geologi pada Enceladus diperkuat oleh resonansi orbital dua banding satu antara Enceladus dengan Dione. Aktivitas tersebut menyebabkan plasma geiser dan es debu dapat tertangkap oleh
gravitasi Saturnus dan membentuk Cincin E. Dengan menggunakan data materi plasma dan debu yang dilontarkan, ditinjau aktivitas geiser Enceladus dan pengaruhnya pada Cincin E Saturnus dalam aspek konfigurasi piringan materi.
Data yang digunakan direkam oleh detektor Cassini pada tiga bagian waktu, yaitu 12 Maret, 11 Agustus, dan 31 Oktober 2008. Data diunduh dari situs Planetary Data System (PDS) NASA (https://pds.nasa.gov). Digunakan
juga data efemeris Enceladus, Cassini, Saturnus, dan beberapa satelitnya, yang diunduh dari situs HORIZONS Web Interface (https://ssd.jpl.nasa.gov/horizons.cgi) untuk meninjau konfigurasi ketika pengamatan. Berdasarkan jarak Dione terhadap Enceladus, resonansi Gerak Rerata Enceladus dengan Dione berada pada bidang ekuator sehingga memberikan pengaruh lebih besar pada Tiger Stripes dibandingkan oleh bulan lainnya. Analisis dari perilaku data memperlihatkan bahwa data tidak mempunyai siklus
tertentu dan bervariasi sebagai akibat dari pengaruh geiser. Jumlah debu dan massa materi meningkat sepanjang ketiga bagian waktu, namun jumlah plasma menurun. Pada Enceladus dideteksi adanya Hidrogen bebas yang menjadi
indikasi adanya reaksi metanogenesis di samudra Enceladus. Kemungkinan pelapukan inti metal silikat oleh air dapat menghasilkan tanah liat yang membentuk hidrogel yang melindungi asam amino dan DNA.