digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999_TS_PP_MIRFAT_1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Abstrak: Telah dilakukan penelitian mengenai pemberian elisitor yang berasal dari Verticillium dahliae Kleb dan Rhizoctonia solani Kuhn dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produksi gosipol pada agregat sel Gossypium hirsutum. Kultur agregat sel diinisiasi dari kalus meremah hasil induksi dari kotiledon G. hirsutum, pada medium Linsmaier & Skoog (LS). Kombinasi zat pengatur tumbuh asam naftalen asetat (NAA) dan 2,4-asam diklorofenoksi asetat (2,4-D) yang menghasilkan pertumbuhan kultur agregat sel paling baik adalah 10-7 M NAA dan 10-6 M 2,4-D. Agregat sel dielisitasi dengan homogenat jamur V. dahliae dan R. solani yang sudah diotoklaf. Konsentrasi elisitor yang digunakan adalah 20, 40, 60, dan 80 µg BK/mL. Pemanenan hasil elisitasi dilakukan pada hari ke-2, 4, dan 6 setelah elisitasi. Gosipol dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode Kromc.tografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Penambahan elisitor dari V. dahliae dan R. solani dengan berbagai konsentrasi mampu meningkatkan produksi gosipol pada agregat set yang dielisitasi. Perbedaan konsentrasi elisitor dan waktu pemanenan berpengaruh terhadap peningkatan produksi gosipoL Konsentrasi terbaik elisitor V. dahliae yang menghasilkan gosipol tertinggi adalah 60 µg BK/mL, dengan waktu pemanenan hari ke-4. Gosipol yang dihasilkan adalah 41,7 ± 1,2 µg/mL, (kontrol 22,6 ± 1,2 µg/mL), sedangkan untuk elisitor R. solani adalah 20 µg BK/mL, dengan waktu pemanenan hari ke-2. Gosipol yang dihasilkan adalah 104,0 ± 10,7 µg/mL (kontrol 21,1 ± 2,2 µg/mL). Elisitasi dengan V. dahliae dan R. solani meningkatkan produksi gosipol pada agregat sel G. hirsutum.