2018 TS PP NINA KURNIAWATY 1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 1 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 2 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 3 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 4 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 5 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 6 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana BAB 7 NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana 2018 TS PP NINA KURNIAWATY 1-BAB 8.pdf)u
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA NINA KURNIAWATY NIM: 21816013
PUBLIC yana mulyana
Beberapa dekade terakhir industri farmasi telah mengalami banyak perubahan,
sebagai dampak dari peningkatan persaingan global. Dalam rangka meningkatkan
daya saingnya, produsen obat berlomba untuk lebih unggul dalam pelaksanaan
operasionalnya. Optimalisasi dilakukan terhadap semua proses yang terlibat
dalam pembuatan obat, termasuk operasional di laboratorium pengawasan mutu.
Tantangan utama dalam mengimplementasikan efisiensi di laboratorium
pengawasan mutu adalah mengatasi persepsi bahwa bahwa standar kinerja bagian
ini berbeda. Pengelolaan sumber daya dan penjadwalan analisa di laboratorium
pengawasan mutu sering diabaikan sebagai area perbaikan yang potensial dan
sebagai salah satu faktor kunci dalam kelancaraan pelaksanaan analisa.
Penelitan ini berharap untuk menemukan cara pemodelan sumber daya manusia di
laboratorium pengawasan mutu yang sesuai untuk memproyeksikan jumlah analis
yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitasnya. Penelitan ini dimulai dengan
menetapkan standar waktu kerja analisa berdasarkan data retrospektif waktu
tunggu analisa dalam kurun waktu 2010-2017. Selanjutnya peneliti menetapkan
waktu kerja yang tersedia dengan membuat beberapa kemungkinan pengaturan
pola kerja. Pola kerja yang dimaksud adalah beberapa pilihan pola kerja seperti
pola kerja normal, lembur, pola kerja campaign, hingga pola kerja dengan
penambahan analis. Kapasitas laboratorium selanjutnya dapat dihitung dengan
membagi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan beban kerja terhadap
waktu kerja yang tersedia.
Penelitian ini menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan pimpinan
laboratorium pengawasan mutu untuk mengetahui kapasitas di unit kerjanya,
merencanakan pola kerja yang efektif untuk meminimalkan biaya yang tapi tetap
menjaga output maksimal. Data ini juga dapat digunakan juga untuk
merencanakan pengembangan analis, menambahkan kemampuan analis untuk
mendukung analisa lini kerja lainnya. Langkah perencanaan merupakan langkah
strategis dan taktis di dalam mengelola operasi laboratorium, dalam rangka
mencapai produktivitas yang ditergetkan di laboratorium. Langkah terakhir dalam
penelitan ini adalah menetapkan pola pemantuan kinerja untuk laboratorium
selalu keadaan terkontrol.