Koordinasi lampu lalulintas antar persimpangan sangat diperlukan terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan karma antrian kendaraan pada suatu persimpangan dapat berpengaruh terhadap persimpangan lain yang ada disekitarnya. Penelitian pada tesis ini adalah koordinasi lampu lalulintas jaringan `anteri' yaitu ruas jalan yang meliputi Ragunan Said - Sudirman - Bagindo Aziz Chan (terdiri dari 6 node/persimpangan dengan lampu lalulintas). Pengaturan lampu lalulintas pada jaringan ini masih menggunakan sistem persimpangan terisolasi, padahal kondisi topografi, geometrik dan volume lalulintasnya memungkinkan dilakukan koordinasi lampu lalulintas. Pada tulisan ini akan dilakukan tinjauan dan analisa terhadap ruas jalan di atas berdasarkan data-data yang diperoleh dari survei sehingga didapat suatu deskripsi relatif kondisi eksisting biaya tundaan, indeks kinerja dan konsumsi bahan bakar Koordinasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah mengatur lampu lalulintas antar persimpangan sedemikan rupa untuk mengusahakan semaksimal mungkin agar aliran kendaraan dapat menemui `sinyal hijau' disepanjang jalan tersebut (Green Wave). Dari optimasi yang telah dilakukan terbukti bahwa biaya tundaan, indeks kinerja dan konsumsi bahan bakar dapat diturunkan secara drastis. Disamping itu diterapkan juga beberapa alternatif seperti pengaturan waktu siklus, perbaikan geometrik, perubahan fase dan kombinasi ketiga faktor tersebut agar indikator di atas dapat lebih diminimumkan Alternatif yang diusulkan ternyata dapat menurunkan total biaya tundaan dan indeks kinerja lebih dari 75% dan menurunkan total konsumsi bahan bakar sekitar 70%
Perpustakaan Digital ITB