digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketika tekanan reservoir turun saat diproduksikan, metode gas recycling banyak digunakan di industri perminyakan untuk mempertahankan tekanan reservoir tersebut serta meningkatkan faktor perolehan. Dengan banyaknya implementasi dari gas recycling, kegiatan untuk memprediksikan hasil dari proses tersebut juga semakin penting sehingga hasil yang didapatkan akan akurat walaupun dengan keterbatasan data, waktu, dan tenaga. Material Balance Analysis dan simulasi reservoir merupakan dua metode yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi dari proses gas recycling tersebut. Dalam studi ini, kedua metode tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui keakuratan dari metode Material Balance Analysis relatif terhadap simulasi reservoir. Studi ini dilakukan di lapangan X yang terletak di Laut Natuna. Lapangan X sendiri memiliki 3 zona produktif, yaitu dua zona minyak dan satu zona gas. Gas recycling dilakukan pada zona minyak utama (Asso_1). Model Material Balance Analysis dan simulasi reservoir yang sudah ada diperbaharui dengan data produksi terbaru untuk memprediksi hasil dari proses gas recycling dari tahun 2015 sampai tahun 2028. Prediksi dari kedua model tersebut akan dibandingkan dan dianalisis untuk mengetahui kecenderungan yang dihasilkan. Lebih lanjut, dari hasil produksi kumulatif total minyak dan gas akan ditentukan nilai fraksi injeksi yang menghasilkan tingkat keakuratan yang sama antara kedua model. Hasil dari studi menunjukkan bahwa metode Material Balance Analysis dapat menghasilkan prediksi yang semakin akurat relatif terhadap simulasi reservoir terutama dalam produksi minyak pada kondisi laju alir gas recycling yang semakin tinggi. Dari perbandingan antara kumulatif produksi total minyak dan gas diketahui bahwa Material Balance Analysis akan menghasilkan prediksi yang memiliki tingkat keakuratan paling baik relatif terhadap simulasi reservoir ketika fraksi injeksinya sebesar 0.75.