ANALISIS KARAKTERISTIK LENDUTAN PERKERASAN BETON SEMEN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER, Sormin, Samuel,Mangaraja,1996, Program Magister Sistem dan Teknik jalan Raya, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Banyak jalan di Indonesia yang telah dibangun dengan menggunakan perkerasan baton semen. Alat Falling Weight Deflectometer (FWD) dapat dipakai untuk meneliti karakteristik lendutan perkerasan dan effektivitas penyaluran beban pada sambungan. Hasil FWD juga dapat dipakai untuk menentukan nilai modulus perkerasan dan tanah dasar. ELCON dan PADAL adalah metoda yang dikenal untuk mengevaluasi karakteristik lendutan perkerasan.Pada sistem ELCON ada dua buah geophone diletakkan pada satu sisi FWD, satu Iangsung dibawah FWD dan sisanya diletakkan sisi lain dari FWD; pada sistem PADAL , satu geophone diletakkan dibawah alat FWD dan sisanya diletakkan satu sisi yang lain. Didalam penelitian pengukuran lendutan dilakukan pada dua segmen perkerasan baton semen pada jalan tol Padalarang- Cileunyi. Kedua metoda yang dipakai adalah ELCON dan PADAL, dan pengukuran lendutan dilakukan pada pusat , pinggir,dan pojok pelat, dan juga tengah - tengah sambungan pelat. Nat'l lendutan pada pinggir dan pojok pelat adalah lebih besar dan pada pusat pelat. Ketika geophone disusun pada sambungan menurut prosedur ELCON,diamati tidak ada penyaluran beban,sedangkan susunan geophone menurut metode PADAL menghasilkan karakteristik cekung lendutan dan pemakaian persamaan Westergaard's, memberikan nilai penyaluran beban yang sangat efektif. Modulus PCC pada pusat pelat diperoleh jauh lebih besar dari pada pinggir dan pojok pelat. Untuk modulus gabungan unbound pondasi atas dan tanah dasar pada pinggir, pojok dan tengah-tengah sambungan, besamya sebanding dengan modulus tanah dasar pada pusat pelat. Tingkat korelasi antara nilai modulus dan lendutan maksimum bervariasi; temyata tidak ada korelasi didapat antara nilai modulus PCC pelat dengan lendutan maksimum yang ditetapkan pada pusat pelat dan tengah sambungan, walaupun korelasi antara modulus tanah dasar dan lendutan maksimum pada pusat pelat sangat tinggi (R 0.96). Korelasi nilai modulus dengan nilai lendutan lainnya, selain lendutan maksimum tidak diselidiki
Perpustakaan Digital ITB