digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT X merupakan perusahaan yang bergerak di industri manufaktur pembuatan produk berbahan dasar plastik yaitu waring dan tali tambang. Produk tali tambang terbagi atas 5 varian warna dan 4 ukuran sehingga terdapat 20 varian produk. Proses pembuatan tali tambang terdiri atas 6 stasiun kerja yang merupakan produksi flow shop dan dalam memenuhi permintaan konsumen, perusahaan menerapkan sistem make-to-order dimana jumlah barang yang diproduksi sesuai dengan pesanan dari konsumen. Saat ini, perusahaan belum memiliki sistem perhitungan dan penjadwalan produksi yang terstruktur sehingga menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman barang. Nilai rata-rata makespan pada proses produksi selama tahun 2017 adalah 62,08 hari. Dengan demikian, pada penelitian ini dilakukan perancangan penjadwalan produksi yang mengakomodasi proses produksi yang terjadi di PT X. Penelitian ini menggunakan metode penjadwalan dengan tujuan untuk meminimasi makespan dan minimasi tardiness yaitu algoritma Campbell, Dudek and Smith, aturan Shortest Processing Time (SPT) dan Earliest Due Date (EDD). Input yang diperlukan adalah data waktu proses produksi tiap stasiun kerja dan aliran proses produksi tali tambang. Berdasarkan data-data tersebut dilakukan perhitungan dan penjadwalan produksi serta pembuatan alat bantu hitung menggunakan Microsoft Excel-Macro. Rancangan solusi yang dibuat terdiri atas 5 alternatif yaitu penjadwalan dengan algoritma CDS murni, penjadwalan dengan algoritma CDS dan aturan SPT dengan pengelompokan pekerjaan berdasarkan 2 ukuran, 3 ukuran, dan 4 ukuran tali tambang yang memiliki kesamaan warna dan penjadwalan dengan aturan EDD. Dari solusi yang didapatkan, nilai minimum maksimum tardiness adalah 11,06 hari, nilai rata-rata makespan adalah 38,94 hari dan makespan terkecil yaitu 38 hari didapat dari dua metode penjadwalan. Oleh karena itu, dilakukan pemilihan metode penjadwalan untuk dapat diimplementasi oleh PT X yaitu penjadwalan dengan algoritma CDS murni. Berdasarkan hasil tersebut maka rancangan solusi terbukti memberikan solusi yang lebih baik dari kondisi aktual.