Pembangunan Aula Konser Musik Gedebage direncanakan untuk dilaksanakan di sebuah kawasan pembangunan baru di selatan kota Bandung yang bernama Summarecon Bandung, atau Summarecon Teknopolis. Dengan pemrakarsa Summarecon Bandung, proyek aula konser ini di dedikasikan untuk musik pop dan dibuat sebagai representasi musik pop Indonesia. Perancangan Aula Konser Musik Gedebage dilakukan berdasarkan gambar arsitektur yang telah dirancang sebelumnya untuk melakukan desain paling optimal. Perbedaan hasil desain dengan rancangan awal oleh arsitek harus memperhatikan fungsi dari objek desain. Pada bidang manajemen rekayasa konstruksi, aspek tersebut meliputi desain pondasi tower crane, desain dewatering galian, desain galian, dan desain pengangkatan alat berat. Pondasi yang digunakan untuk tower crane memiliki diameter 60 cm dengan kedalaman 31 m dari permukaan tanah. Desain sistem pondasi tiang pancang dilakukan terhadap daya dukung aksial tekan tunggal menggunakan metode Reese dan Wright, daya dukung lateral dengan bantuan software ENSOFT LPILE, daya dukung aksial grupo dengan bantuan software ENSOFT GROUP, desain penulangan pile cap, desain pile head treatment, dan desain jenis hammer. Desain dewatering galian menggunakan metode rasional karena daerah cakupan kurang dari 10 ha. Bentuk penampang saluran drainase adalah segitiga sebagai simplifikasi dan kemudahan dalam pelaksanaan di lapangan. Pompa yang digunakan adalah pompa celup otomatis merk Tsurumi KTVE 33.7 yang memiliki kapasitas debit 350 liter/menit dan kapasitas head 22 m. Desain galian perlu memperhatikan kestabilan lereng dan ketahanan dinding diafragma terhadap gaya lateral yang terjadi. Analisis kestabilan lereng menggunakan analisis finite slope (ordinary method of slices) karena daerah galian yang terbatas. Desain pengangkatan alat berat meemperhatikan aksesoris dan beban alat berat yang akan diangkat. Crawler crane yang digunakan adalah IHI CCH 1500 dan backhoe yang digunakan adalah komatsu PC 70-8.
Perpustakaan Digital ITB