Dewasa ini kemandirian energi nasional semakin sulit untuk dicapai dengan terus menurunya produksi minyak dan gas Indonesia. Di Amerika Serikat, hidrokarbon unkonvesional telah menjadi solusi untuk masalah energi yang dihadapi oleh salah satu Negara pengimpor minyak terbesar di dunia tersebut. Oleh karena itu, investor-investor dan pemerintah mulai melirik untuk mengembangkan industri hidrokarbon unkonvensional tersebut di Indonesia. Indonesia diperkirakan memiliki potensi gas metana batu bara sebesar 450 Tcf, dengan cadangan yang diperkirakan sekitar 50 Tcf. Maka, gas metana batu bara menjadi salah satu opsi yang baik untuk meningkatkan produksi gas Indonesia. Indonesia memiliki karakteristik deopsisi batu bara yang tebal, oleh karena itu pemboran horizontal tidak akan memberikan hasil yang ekonomis. Mengingat telah banyaknya kisah sukses dari penerapan metode komplesi sumur vertikal di amerika, Maka penelitian penerapan metoda-metoda tersebut di Indonesia menjadi menarik. Simulasi reservoir akan digunakan dalam penelitian kali ini untuk memodelkan metode-metode komplesi sumur vertikal pada beberapa cekungan yang paling prospektif di Indonesia. Setelah itu beberapa parameter hasil simulasi yaitu puncak dari laju produksi gas, waktu untuk mencapai puncak laju produksi, produksi gas kumulatif, dan delta recovery factor diamati dan dianalisa, sehingga akhirnya dapat diberikan usulan pemilihan metode komplesi terbaik pada masing-masing cekungan di Indonesia, dan prediksi dari parameter-parameter yang mempengaruhi kesuksesan dari masing-masing metode komplesi tersebut.
Kata kunci: gas metana batu bara, metode komplesi, simulasi reservoir, GMB Indonesia
Perpustakaan Digital ITB