digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Lapangan Jirek merupakan lapangan milik Pertamina Hulu Energi yang terletak pada Subcekungan Jambi, Sumatra Selatan. Reservoir utama pada Lapangan Jirek merupakan Formasi Baturajadengan litologi berupa batugamping. Formasi ini bertindak sebagai penghasil utama hidrokarbon pada Lapangan Jirek. Pada lapangan Jirek terdapat kondisi overpressure yang turut memengaruhi nilai tegasan in-situdan kestabilan bidang sesar. Penelitian dilakukan dengan cara mengolah data log untuk mendapatkan nilai tegasan vertikal (Sv) dari log densitas, tegasan horizontal minimum (Shmin) dari data leak off test dan tegasan horizontal maksimum(SHmax)hasil dari persamaan empiris. Hasil yang telah diolah selanjutnya dibuat model geomekanika 1D. Setelah semua selesai, dilakukan analisis kestabilan bidang sesar yang meliputi Slip Tendency (Ts), Dilation Tendency (Td) dan Fracture Stability (Fs) berdasarkan analisis geomekanik. Hasil pemodelan menunjukkan Lapangan Jirek didominasi oleh rezim sesar geser. Data log gambar memperlihatkan tegasan horizontal maksimum Lapangan Jirek memiliki arah barat daya-timur laut yang searah dengan arah subduksi saat ini. Fenomena overpressure yang terdapat pada interval Formasi Gumai, Formasi Baturaja dan Formasi Talang Akar menyebabkan perubahan gradien tegasan horizontal. Hal ini menyebabkan perbedaan nilai antara tegasan horizontal maksimum, tegasan horizontal minimum dan tegasan vertikal semakin kecil. Selain itu, fenomena overpressure menyebabkan kondisi tegasan Lapangan Jirek pada diagram Mohr semakin bergeser ke kiri sehingga semakin dekat dengan selubung kehancuran. Analisis nilai slip tendency, dilation tendency, dan fracture stabilitymenunjukkan bahwa sesar dengan arah barat laut tenggara memiliki sensitivitas yang kecil terhadap tegasan saat ini (berpotensi sebagai sekat berdasarkan pendekatan geomekanik). Sebaliknya,sesar berarah utara barat laut-selatan menenggara, barat barat laut-timur menenggara, barat barat daya-timur timur laut memiliki sensitivitas terhadap tegasan saat ini yang lebih besar dan sesarbarat daya timur laut palingsensitif terhadap tegasan saat ini(berpotensi sebagai jalur migrasi updipberdasarkan pendekatan geomekanik).