digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Massa batuan yang berada dalam kondisi aktual di lapangan akan mengalami tegangan yang berbeda dari segala arah (non-hidrostatik). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengembangan pengujian triaxial yaitu True Triaxial Nonhidrostatik (s2 ≠ s3) yang kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan pengujian True Triaxial Hidrostatik (s2 = s3). Kedua jenis pengujian ini kemudian akan dilakukan pada contoh beton berukuran 95 mm x 95 mm x 95 mm dengan sebelumnya dilakukan pengujian sifat fisik, pengujian sifat dinamik, dan pengujian sifat mekanik lainnya pada contoh beton yang sejenis. Kedua jenis pengujian ini kemudian akan didekati dengan dua kriteria runtuhan yang berbeda untuk memperoleh nilai c (kohesi) dan ϕ (sudut gesek dalam). Pengujian True Triaxial Hidrostatik akan didekati dengan kriteria runtuh Mohr-Coulomb sedangkan pengujian True Triaxial Nonhidrostatik akan didekati dengan kriteria runtuh Mogi-Coulomb. Hasil pengujian menunujukkan bahwa nilai c dan ϕ dari pengujian True Triaxial Nonhidrostatik lebih tinggi masing-masing 10.59% dan 7.2% dari pengujian True Triaxial Hidrostatik. Setiap parameter yang sudah diperoleh baik dari pengujian sifat fisik, sifat dinamik, dan sifat mekanik kemudian akan digunakan untuk membuat sebuah model lubang bukaan berjari-jari 4 m sedalam 250 m dari permukaan yang kemudian akan dianalisis faktor keamanannya menggunakan nilai c dan ϕ dari kedua jenis pengujian tersebut. Faktor keamanan yang diperoleh dari nilai c dan ϕ hasil pengujian True Triaxial Nonhidrostatik menunjukkan nilai lebih tinggi sebesar 14.37% jika dibandingkan dengan faktor keamanan yang diperoleh dari nilai c dan ϕ hasil pengujian True Triaxial Hidrostatik.