digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 GALIH DWIYAN WIJAYA (NIM : 12514062)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 GALIH DWIYAN WIJAYA (NIM : 12514062)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 GALIH DWIYAN WIJAYA (NIM : 12514062)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 GALIH DWIYAN WIJAYA (NIM : 12514062)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 GALIH DWIYAN WIJAYA (NIM : 12514062)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA GALIH DWIYAN WIJAYA (NIM : 12514062)
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PT. Nusa Halmahera Minerals (PT. NHM) menggunakan material fiber pada proses penguatan dengan shotcrete pada aktivitas tambang bawah tanah. Pada saat aktivitas penambangan dengan blasting, sebagian mineral dan logam berharga yang terkandung dalam badan bijih terperangkap dalam material fiber yang sama-sama terberai bersama batuan bijih. Bijih yang bercampur dengan fiber ini dinamakan hairy ore dan dipisahkan dari sirkuit pengolahan pada trash screen untuk SAG Mill cyclone underflow dan Ball Mill cyclone underflow untuk selanjutnya disimpan pada beberapa stockpile. Jumlah hairy ore yang ditumpuk di stockpile ini terus bertambah dari waktu ke waktu dan nilai emas yang terkandung di dalamnya juga terus meningkat. Pada penelitian ini dilakukan studi untuk mempelajari pemisahan bijih dari fiber dengan metode screening menggunakan trommel screen dan pengaruh fiber halus yang tercampur dalam bijih terhadap performa sianidasi emas dan perak. Dilakukan sampling dan preparasi sampel hairy ore yang terdiri dari proses pencampuran (blending), mixing dan splitting. Proses karakterisasi awal sampel hairy ore dilakukan untuk menentukan persentase fiber dan bijih, bulk density, kadar emas dan perak pada bijih, kandungan air dalam sampel, distribusi ukuran bijih dalam hairy ore dan distribusi emas pada berbagai fraksi ukuran. Hasil karakterisasi hairy ore digunakan untuk menentukan potensi jumlah emas dan perak yang terkandung dalam hairy ore dan untuk menentukan desain dari trommel screen untuk pemisahan fisik bijih dan fiber. Pemisahan fisik menggunakan trommel screen dilakukan dengan variasi kecepatan putaran, debit air yang masuk trommel screen dan waktu pemisahan. Dilakukan percobaan sianidasi dengan metode pulverized bottle roll untuk mengetahui pengaruh fiber terhadap ekstraksi emas dan perak dalam larutan sianida dengan konsentrasi 1000 ppm selama 48 jam. Hasil analisis ayak menunjukkan sebagian besar bijih dalam hairy ore (88,05%) berukuran relatif kasar yaitu dalam rentang 0,074 mm s/d 0,149 mm, sementara sisanya (11,95%) berukuran kurang dari 0,074 mm. Analisis distribusi emas pada partikel bijih menunjukkan bahwa emas dalam hairy ore paling dominan berada pada fraksi ukuran bijih 0,149 – 1,19 mm yaitu sebesar 40,2 %. Berdasarkan pengamatan visual hasil analisis ayak, ukuran screen yang paling sesuai untuk memisahkan bijih dari fiber pada material hairy ore adalah 8 mesh( 2,38 mm). Pada percobaan dengan trommel screen, perolehan bijih terbaik yaitu 75,9% didapatkan pada kecepatan 25 rpm, debit air 13,2 liter/menit dan waktu pemisahan 3 menit. Percobaan sianidasi menunjukkan bahwa keberadaan fiber halus dalam bijih menurunkan kinetika pelarutan emas dan perak namun tidak menurunkan ekstraksi emas dan perak total setelah 48 jam (setelah pelindian selesai).