Kota Bandung adalah salah satu Kota di Indonesia dengan pertambahan penduduk yang cukup pesat. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi turut menyebabkan pesatnya pembangunan lahan terbangun di suatu wilayah. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan temperatur yang berdampak pada tingkat kenyamanan. Untuk mengkaji tingkat kenyamanan di Kota Bandung dan pengaruh perubahan harian tingkat kenyamanan dengan tiap kegiatan yang berbeda diperlukan observasi di beberapa titik agar mendapatkan tingkat kenyamanan yang mendekati kondisi sebenarnya. Dalam penelitian ini dilakukan observasi pada tanggal 30 November 2016 – 6 Desember 2016 di 3 titik di Kota Bandung yaitu Dago, Cihapit, dan Kopo yang memiliki karakteristik temperatur yang berbeda. Data observasi digunakan untuk menghitung tingkat kenyamanan menggunakan metode Thermo-hygrometric Index (THI), Predicted Mean Vote (PMV) dan Predicted Percentage Dissatisfied (PPD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Thermo-hygrometric Index (THI), tingkat kenyamanan di Kota Bandung masih tergolong nyaman optimal dan hangat nyaman. Dengan menggunakan metode Predicted Mean Vote (PMV) dan Predicted Percentage Dissatisfied (PPD) kondisi Kota Bandung termasuk kategori tidak nyaman dingin untuk kegiatan sekolah di daerah Dago dan tidak nyaman panas untuk kegiatan rekreasi di daerah Cihapit dan Kopo. Untuk kegiatan rumah tangga dan perkantoran tingkat kenyamanan di Kota Bandung tergolong nyaman. Tingkat kenyamanan di Kota Bandung mencapai nilai minimum saat dini hari dan mencapai nilai maksimum saat siang hari.
Perpustakaan Digital ITB