Industri kreatif di Indonesia terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Fotografi adalah salah satu dari 16 sub sektor industri kreatif yang diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan dan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Pertumbuhan industri fotografi di Indonesia sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk layanan fotografi yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah konsumsi. Akhmad Maxi Studio mencoba menangkap peluang ini dengan mendirikan studio foto di Pekanbaru. Namun, dalam membangun dan mempertahankan bisnis ini, Akhmad Maxi Studio harus menghadapi banyak tantangan terutama dalam hal menghadapi persaingan. Untuk menghadapi tantangan ini, Akhmad Maxi Studio harus membuat strategi peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai agar dapat bertahan dan memenangkan pangsa pasar.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, perusahaan perlu mengidentifikasi masalah yang terjadi di perusahaan dalam hal layanan yang disampaikan kepada pelanggan dengan menganalisis kesenjangan atau gap pelanggan (customers gap) dan gap penyedia (provider gaps). Gaps model memberikan kerangka terpadu untuk mengelola kualitas layanan dan membuat inovasi layanan yang berorientasi pada pelanggan. Tujuan utama dari model ini adalah untuk memenuhi harapan pelanggan dengan strategi peningkatan kualitas pelayanan yang tepat. Selain itu, perusahaan perlu melakukan analisis IPA (importance performance analysis) untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas layanan yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan kepentingan pelanggan. Analisis ini menghasilkan grafik yang menggabungkan informasi tentang persepsi pelanggan dan peringkat kepentingan.
Analisis customers gap menunjukkan bahwa gap terbesar dalam persepsi dan harapan pelanggan adalah dimensi tangibilitas. Selanjutnya, menurut analisis kinerja kepentingan atribut prioritas layanan yang harus ditingkatkan oleh perusahaan adalah pemenuhan semua aspek layanan seperti yang dijanjikan (Keandalan), penampilan karyawan (Tangibility), dan meningkatkan sarana pendukung layanan (Tangibility). ). Hasil analisis provider gap menunjukkan bahwa kesenjangan terbesar adalah gap 2 dan gap 1. Faktor kunci terlemah di gap 2 yang perlu ditingkatkan adalah standar berdasarkan pelanggan, dan faktor kunci terlemah di gap 1 adalah kurangnya riset pemasaran dan perbaikan layanan yang tidak efektif. Selain gap 2 dan gap 1, ada juga faktor kunci yang perlu ditingkatkan di gap 3 dan gap 4, yaitu faktor perantara layanan dan komunikasi pemasaran jasa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Akhmad Maxi Studio direkomendasikan untuk meningkatkan prioritas layanan dan menghilangkan faktor-faktor utama yang memperluas kesenjangan penyedia seperti yang telah dijelaskan.