digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TS PP DEWI NURHASANAH_COVER.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2018 TS PP DEWI NURHASANAH_ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flipbook Rd. Lenny Fatimah N., Dra

Penetapan Kawasan Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) sebagai kawasan aglomerasi yang menjadi Kawasan Strategis nasional mendatangkan keuntungan dari segi ekonomi. Namun, di sisi lain, tingkat risiko terhadap bencana ikut meningkat. Sebagai kawasan pariwisata pantai dengan tingkat bahaya tsunami tinggi, Kawasan Perkotaan Sarbagita harus menigkatkan ketangguhan kawasan untuk menurunkan tingkat risiko tersebut. Penelitian ini mengidentifikasi upaya pengurangan risiko bencana tsunami yang telah dilakukan di wilayah pesisir Kawasan Perkotaan Sarbagita oleh pemerintah provinsi dan kota / kabupaten. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tingkat ketangguhan kota / kabupaten di Kawasan Perkotaan Sarbagita berada pada rentang 0.4 – 0.6 yang bernilai sedang, Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketangguhan pada Kawasan Perkotaan Sarbagita dibagi ke dalam tiga prioritas, yaitu prioritas tinggi untuk meningkatkan upaya yang bernilai sangat rendah, prioritas sedang untuk meningkatkan upaya yang bernilai rendah, dan prioritas rendah untuk meningkatkan upaya yang bernilai sedang. Intervensi prioritas tinggi yang dapat dilakukan diantaranya memperkuat struktur bangunan, melakukan relokasi, melakukan review dokumen PRB, menyediakan asuransi bencana, dan meningkatkan kerja sama antar daerah dalam kebencanaan. Intervensi prioritas sedang yang dapat dilakukan diantaranya melakukan pembaharuan peta tsunami, menanam tanaman pelindung pantai, membuat building code untuk bangunan tahan tsunami, melakukan peninjauan bangunan yang difungsikan sebagai TES, meningkatkan program peningkatan ketangguhan, meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi tsunami, dan membuat serta mensosialisasikan SOP peringatan dini bagi kelompok berkebutuhan khusus. Intervensi prioritas rendah yang dapat dilakukan diantaranya melakukan pelatihan keterampilan untuk masyarakat pesisir, dan meningkatkan kerja sama pemanfaatan bangunan sebagai TES.