digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sumur-sumur produksi di lapangan panas bumi mengalami penurunan laju produksi seiring berjalannya waktu, sehingga jumlah uap yang disuplai ke PLTP menjadi berkurang. Untuk menjaga kelangsungan produksi, umumnya dilakukan pemboran sumur make-up untuk menambah suplai uap ke PLTP. Di sisi lain, terdapat sumur-sumur non-produktif yang tidak mampu mengalirkan uap hingga ke PLTP akibat nilai tekanan kepala sumur (TKS) yang relatif rendah. Hal tersebut menarik untuk dikaji karena sumur-sumur non-produktif masih berpotensi menghasilkan uap yang dapat digunakan untuk menambah jumlah suplai uap ke PLTP. Dengan menggunakan multiphase pump (MPP) yang mampu beroperasi pada berbagai kondisi fasa fluida (0–100% dryness), tekanan sumur non-produktif dapat ditingkatkan sehingga dapat mengalirkan uap hingga ke PLTP. Tipe MPP yang digunakan pada penelitian ini adalah twin-screw. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan penggunaan MPP pada sumur panas bumi non-produktif secara tekno-ekonomi. Sebagai studi kasus, penelitian ini menggunakan salah satu sumur non-produktif di Lapangan Panas Bumi Ulubelu, yaitu Sumur UBL-C. Berdasarkan hasil simulasi dari WELLSIM, pada bukaan katup TKS maksimum yaitu 5,7 barg, UBL-C mampu memproduksi laju alir massa total sebesar 235,7 tph dengan enthalpy 1065 kJ/kg, dan dryness 16%. Decline rate dari sumur ini diasumsikan sebesar 7%. Untuk dapat mengalirkan fluida hingga ke PLTP, tekanan Sumur UBL-C dinaikkan sampai 10 bar (tekanan header pipa produksi) dengan menggunakan MPP. Daya listrik yang dibutuhkan oleh MPP bervariasi dari 754–1005 kWe pada efisiensi MPP sebesar 60%–80%, sedangkan daya listrik yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan Sumur UBL-C sebesar 5,45 MWe. Perhitungan keekonomian dari implementasi MPP selama 15 tahun menghasilkan nilai NPV yang positif dari $ 4,6–5,3 juta pada efisiensi MPP 60%–80%, dengan IRR berkisar antara 24,6%–26,2%, serta POT pada tahun ke-4 setelah MPP diimplementasikan. Hasil studi banding antara penggunaan MPP dan pemboran sumur baru secara tekno-ekonomi menyatakan bahwa MPP lebih layak dan menguntungkan untuk diimplementasikan pada Sumur UBL-C. Selain itu, implementasi MPP ini dapat menunda jadwal pemboran sumur make-up selama satu tahun.