digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

CO2 Huff-n-Puff adalah sebuah metode yang telah berhasil terbukti dalam peningkatan perolehan minyak terutama di lapangan minyak tua tetapi masih minim studi dan impelementasi di Indonesia. CO2 Huff-n-Puff menggunakan lebih sedikit investasi daripada CO2 flooding karena dilakukan hanya dengan 1 sumur sebagai sumur injektor dan sumur produksi. Metode ini juga hanya dapat dilakukan dalam beberapa bulan sementara CO2 flooding membutuhkan 5 hingga 10 tahun untuk studi dan perencanaan. Mekanisme utama CO2 Huff-n-Puff adalah dengan oil swelling, pengurangan viskositas dan perubaha permeabilitas relatif karena perpindahan air oleh gas. Metode ini dimulai dengan menutup produksi sumur dan menginjeksikan sejumlah CO2 ke dalam sumur. Setelah disuntikkan, sumur ditutup lagi untuk waktu tertentu untuk periode soaking agar CO2 larut ke dalam minyak. Kemudian sumur dibuka kembali untuk periode produksi. Parameter yang mempengaruhi peningkatan perolehan minyak meliputi laju injeksi, tekanan injeksi, waktu injeksi dan waktu soaking. Tujuan dari studi ini adalah melakukan evaluasi keekonomian dari CO2 Huff-n-Puff yang diimplementasikan pada sumur BRG-16, Lapangan Beringin, Sumatra Selatan. Untuk menentukan bagaimana metode ini akan mempengaruhi produksi, simulasi reservoir dilakukan dengan CMG-GEM untuk peramalan produksi selama 1 tahun. Dengan melakukan simulasi, hasil estimasi produksi secara teknis dapat ditentukan berdasarkan analisis sensitivitas tertentu pada laju injeksi, waktu injeksi dan waktu soaking. Dengan perkiraan produksi tersebut, biaya modal dan biaya operasi termasuk sumber CO2 (dari PLTU Bukit Asam dan SPG Merbau), analisis ekonomi dilakukan untuk menentukan skenario mana yang merupakan skenario paling menguntungkan daripada skenario awal (tanpa dilakukan CO2 Huff-n-Puff). Studi ini menyimpulkan bahwa skenario terbaik secara teknis adalah ketika parameter yang digunakan merupakan yang tertinggi yang meliputi injeksi CO2 dengan laju 150 ton per hari selama 42 hari, diikuti oleh 42 hari waktu soaking. Dalam satu tahun, skenario ini menunjukkan kumulatif produksi minyak dan gas tertinggi yaitu 62.839,58 STB dan 3,259 BSCF atau 1,968.78 STB dan 0,119 BSCF lebih tinggi dari skenario dasar (tanpa CO2 Huff-n-Puff). Namun, skenario ini kurang menguntungkan dibandingkan dengan skenario dasar karena biaya operasional sumber CO2 yang tinggi (dari PLTU Bukit Asam). Skenario secara keteknisab dan keekonomian terbaik adalah ketika sumur BRG-16 diinjeksikan CO2 dengan laju 75 ton per hari yang didistribusikan dari SPG Merbau selama 42 hari dan diikuti oleh 42 hari waktu soaking. Produksi kumulatif skenario ini mencapai 62,008.79 STB minyak dan 3.212 BSCF gas dalam 1 tahun. Proyek ini akan memperoleh USD 14,633,275.87 dari pendapatan bersih atau USD 95,983.70 lebih menguntungkan daripada skenario dasar.