Cacat retak sering terjadi pada struktur pesawat terbang, khususnya pada skin yang terletak di fuselage dan skin yang terletak di wing. Untuk alasan ekonomi, langkah perbaikan dilakukan agar umur struktur bertambah sehingga suatu pesawat terbang dapat terbang lebih lama. Oleh karena itu metode repair yang berteknologi tinggi sangat diperlukan. Bukan hanya untuk menambal suatu cacat retak, namun juga menambah umur pesawat selama mungkin. Hal tersebut menjadi sesuatu hal yang terus dikembangkan. Selain itu, masalah kemudahan manufaktur metode repair, biaya dan akibatnya terhadap performa suatu pesawat terbang juga tetap diperhitungkan. Sehingga muncullah beberapa metode repair yang dapat digunakan.
Pada tugas akhir kali ini dilakukan simulasi dan pemodelan untuk studi dan juga analisis 3 metode repair dengan 3 kasus pembebanan yang berbeda.Studi berupa letak retak, arah perambatan retak dan juga nilai stress intensity factor yang telah diketahui melalui simulasi dengan batasan masalahyang dibuat pada studi kali ini menghasilkan kesimpulan bahwa metode repair mechanically fastener dobler paling efektif . Untuk simulasi dan pemodelan perambatan retak dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ABAQUS dengan Extended Finite Element Method. Sedangkan simulasi dan pemodelan untuk mencari nilai stress intensity factor untuk 3 metode repair menggunakan perangkat lunak ABAQUS dengan metode elemen hingga
Perpustakaan Digital ITB