Perpustakaan Digital ITB

Sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar di Pulau Jawa, DAS Bengawan Solo hampir setiap tahunnya mengalami bencana banjir. Bencana alam banjir erat kaitannya dengan faktor meteorologis curah hujan. Dikarenakan potensi bencana dari kejadian hujan bergantung pada intensitas dan durasinya, penting untuk melakukan estimasi ambang batas hujan dan menguji kebergunaannya untuk prediksi banjir. Sehingga diperlukan ambang batas hujan yang sesuai untuk peringatan dini bencana banjir. Dalam menentukan ambang batas hujan, dilakukan pemodelan empirik menggunakan persamaan power law berdasarkan karakteristik intensitas-durasi (I-D) hujan penyebab banjir. Didapatkan bahwa karakteristik hujan penyebab banjir di DAS Bengawan Solo sebagian besar merupakan hujan intensitas ringan (1-5 mm/jam) yang terjadi dalam durasi sedang-panjang (? 6 jam). Ambang hujan untuk peringatan dini banjir di DAS Bengawan Solo menggunakan metode empirik I-D hujan mengikuti persamaan: I =1,476D0,512. Hasil validasi terhadap kejadian banjir bulan basah Desember-Januari-Februari 2016-2017 didapatkan ambang batas hujan untuk banjir memiliki akurasi yang baik dengan nilai ketepatan (hit rate) 0,85.