Pada suatu reservoir diperlukan data parameter fisis yang didapatkan dari penelitian core, salah satunya adalah permeabilitas relatif. Metode yang sering digunakan untuk menganalisis core adalah Special Core Analysis (SCAL). Terdapat metode baru yang sedang dikembangkan, yaitu metode penelitian dan pengujian sampel reservoir berbasis digital bernama Digital Rock Physics (DRP). Pada kasus aliran fluida multifasa terdapat parameter yang mempengaruhi sistem tersebut yaitu sudut kontak. Sudut kontak diprediksi akan mempengaruhi nilai permeabilitas relatif pada batuan reservoir. Selanjutnya akan dilakukan simulasi aliran fluida multifasa dengan variasi sudut kontak antara batuan dengan fluida pada sampel Berea sandstone. Metode yang digunakan adalah Metode Volume Hingga (FVM). Volume Hingga merupakan metode yang pada prinsipnya melakukan integrasi pada persamaan yang mengatur aliran fluida (Navier-Stokes) sepanjang volume kontrol. Pada Tugas Akhir ini dilakukan simulasi sistem fluida multifasa dengan variasi sudut kontak fluida wetting yaitu 0o,15o,30o, dan 45o. Simulasi pertama (droplet statik) didapatkan bahwa Metode Volume Hingga dapat menggambarkan dengan baik dan jelas pengaruh dari perbedaan sudut kontak. Hasil simluasi aliran multifasa pada pipa 2D didapatkan bahwa semakin kecil sudut kontak fluida wetting, maka akan semakin mudah fluida non-wetting mengalir. Untuk simulasi aliran fluida multifasa pada Berea sandstone dengan variasi sudut kontak, didapatkan nilai permeabilitas relatif dengan variasi sudut kontak. Grafik permeabilitas relatif fluida wetting berbeda dengan referensi dikarenakan kompleksitas pori batuan. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa semakin besar nilai sudut kontak, maka permeabilitas relatif fluida wetting (air) (krw) akan semakin besar, sedangkan sebaliknya nilai permeabilitas relatif fluida non-wetting (minyak) (kro) akan semakin kecil.
Perpustakaan Digital ITB