Masalah kerusakan lingkungan dewasa ini menjadi perhatan serius, tidak terkecuali
dalam pembangunan Jalan. Penelitian Teknologi aspal campuran hangat kini
banyak dikembangkan sebagai upaya mengurangi pencemaran udara dan
mengurangi penggunaan energi berlebih pada pekerjaan konstruksi jalan.
Pada penelitian ini digunakan Aspal Cariphalte yang merupakan polimer sintesis
PG tipe elastomer. Untuk menurunkan suhu pencampuran dan pemadatan
digunakan aditif sasobit dengan kadar 3%. Gradasi Campuran yang digunakan
adalah Lataston Lapis Aus (HRS-WC). Untuk pengujian karakteristik aspal dan
agregat standar bedasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3.
Untuk Aspek reologi aspal dilakukan pengujian Modulus Geser, dan kinerja
campuran diperoleh dari pengujian Marshall serta pengujian Modulus Dinamis. .
Penambahan aditif sasobit 3% pada Aspal Cariphalte mengakibatkan penurunan
suhu pencampuran dan pemadatan.. Pada uji Dynamic Shear Rheometer (DSR)
Cariphalte maupun Cariphalte+Sasobit 3% memiliki nilai PG-70. Penambahan
aditif sasobit 3% pada Aspal Cariphalte juga memberikan efek kenaikan nilai
Ageing Index.
Pengujian reologi campuran dengan Asphalt Mixture Performance Tester (AMPT),
secara keseluruhan penambahan Sasobit 3% mengakibatkan penurunan Nilai
Modulus Dinamis (E*) dan kenaikan Phase Angle (δ). Hal tersebut menunjukkan
terjadi penurunan kekakuan dari campuran beraspal Lataston Lapis Aus (HRSWC).
Pengujian karakteristik aspal, reologi aspal dan reologi campuran
menunjukan kesesuaian dimana baik aspal maupun campuran beraspal mengalami
kecenderungan lebih peka pada perubahan temperatur dengan penambahan Sasobit
dengan kadar 3%
Secara umum, hasil pengujian menunjukkan bahwa penurunan suhu pencampuran
dan pemadatan akibat penambahan sasobit 3% pada Aspal Cariphalte
mengakibatkan penurunan kinerja serta indikasi penurunan durabilitas. Namun,
membuat aspal lebih capable dalam hal workability/kemudahan kerja.
Perpustakaan Digital ITB