digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Masalah kerusakan lingkungan dewasa ini menjadi perhatan serius, tidak terkecuali dalam pembangunan Jalan. Penelitian Teknologi aspal campuran hangat kini banyak dikembangkan sebagai upaya mengurangi pencemaran udara dan mengurangi penggunaan energi berlebih pada pekerjaan konstruksi jalan. Pada penelitian ini digunakan Aspal Cariphalte yang merupakan polimer sintesis PG tipe elastomer. Untuk menurunkan suhu pencampuran dan pemadatan digunakan aditif sasobit dengan kadar 3%. Gradasi Campuran yang digunakan adalah Lataston Lapis Aus (HRS-WC). Untuk pengujian karakteristik aspal dan agregat standar bedasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3. Untuk Aspek reologi aspal dilakukan pengujian Modulus Geser, dan kinerja campuran diperoleh dari pengujian Marshall serta pengujian Modulus Dinamis. . Penambahan aditif sasobit 3% pada Aspal Cariphalte mengakibatkan penurunan suhu pencampuran dan pemadatan.. Pada uji Dynamic Shear Rheometer (DSR) Cariphalte maupun Cariphalte+Sasobit 3% memiliki nilai PG-70. Penambahan aditif sasobit 3% pada Aspal Cariphalte juga memberikan efek kenaikan nilai Ageing Index. Pengujian reologi campuran dengan Asphalt Mixture Performance Tester (AMPT), secara keseluruhan penambahan Sasobit 3% mengakibatkan penurunan Nilai Modulus Dinamis (E*) dan kenaikan Phase Angle (δ). Hal tersebut menunjukkan terjadi penurunan kekakuan dari campuran beraspal Lataston Lapis Aus (HRSWC). Pengujian karakteristik aspal, reologi aspal dan reologi campuran menunjukan kesesuaian dimana baik aspal maupun campuran beraspal mengalami kecenderungan lebih peka pada perubahan temperatur dengan penambahan Sasobit dengan kadar 3% Secara umum, hasil pengujian menunjukkan bahwa penurunan suhu pencampuran dan pemadatan akibat penambahan sasobit 3% pada Aspal Cariphalte mengakibatkan penurunan kinerja serta indikasi penurunan durabilitas. Namun, membuat aspal lebih capable dalam hal workability/kemudahan kerja.