digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Azalia Shafira (NIM 19014021)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

BAB 2 Azalia Shafira (NIM 19014021)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

BAB 3 Azalia Shafira (NIM 19014021)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

BAB 4 Azalia Shafira (NIM 19014021)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

BAB 5 Azalia Shafira (NIM 19014021)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM

PUSTAKA Azalia Shafira (NIM 19014021)
Terbatas  Taupik Abidin
» Gedung UPT Perpustakaan
» SBM


Indonesia merupakan negara penghasil beras terbesar ke- 3 di dunia dengan 71 juta ton beras yang diproduksi tiap tahunnya dan 47 juta ton konsumsi beras per tahunnya. Walaupun produksi beras lebih besar dari konsumsi beras, Indonesia masih mengimpor 472.0 ton beras setiap tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih belum mampu mencukupi kebutuhan konsumsi beras dalam negeri. Hal ini dapat terjadi akibat ketidak cocokan antara preferensi masyarakat terhadap beras lokal. Riset ini bertujuan untuk menganalisa strukstur pasar dari beras di Kota Bandung, lalu mengidentifikasi preferensi konsumen dan mengetes kerelaan konsumen dalam membeli beras Pandan Wangi, mengingat beras tersebut merupakan produk potensial dari Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah wawancara dan survey, lalu dianalisa melalui analisis conjoint dan analisis cross tabultaion. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa struktur pasar dari beras dimulai dari petani lalu diolah di pabrik beras, kemudian didistribusikan ke swalayan, pasar tradisional, dan agen beras. Untuk pedagang kecil, mereka biasanya mendapatkan beras dari pasar tradisional dan agen beras. Pada konsumsi beras, merk merupakan faktor yang paling diutamakan saat membeli beras kemudian diikuti oleh jenis beras, harga, kondisi beras, and warna beras. Variasi yang paling disukai oleh responden ialah beras putih bersih, pandan wangi, Rp 9.000-Rp 15.000, merk yang biasa dibeli, dan tidak ada kutu. Penulis juga menemukan bahwa ada korelasi positif antara pemasukan bulanan dengan faktor dalam membeli beras seperti harga, kuantitas dalam sekali pembelian, dan tempat membeli beras. Untuk kerelaan membeli beras Pandan Wangi juga termasuk tinggi terutama untuk mengkonsumsinya dalam jangka waktu dekat maupun jangka lama dan kerelaan untuk merekomendasikannya kepada orang terdekat.