digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian batuan metamorf di Pegunungan Latimojong, Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa Formasi Latimojong berasal dari batuan silisikiastik berselingan dengan sedimen karbonat dan endapan volkanik suatu cekungan dangkal busur muka yang diintrusi oleh batuan beku kalk alkali dan toleit berkomposisi basa hingga asam. Proses metamorfosa berlangsung pada derajat sangat rendah hingga menengah. Batuan tersebut terimbrikasikan bersama serpentinit, rijang dan metabasit suatu busur kepulauan dan mengindikasikan lingkungan komplek akresi. Setidaknya tiga tahapan deformasi berpengaruh terhadap lratuan tersebut. Deformasi awal menghasilkan himpunan mineral yang pada batuan meta sedimen, sejajar dengan pola perlapisan, dimulai Bari fasies zeolit, aktinolit-pumpelyit hingga sekishijau. Kemudian terlipatan dan beberapa berkemkeng menjadi awal fasies amfibolit. Di pihak lain metabasit memperlihatkan perbedaan, dipengaruhi tekanan yang lebih tinggi, dalam fasies sekishijau glaukofanitik. Deformasi ekstensional merupakan episode terakhir, diikuti pengendapan hidrotermal sebagai urut-urat. Data geolimia batuan beku yang termetamorfosakan memperlihatkan himpunan batuan tepi kontinen aktif terakresikan bersama batuan produk suatu busur kepulauan. Hal tersebut mendukung suatu penafsiran bahwa terjadi busur kepulauan mendahului kolisinya dengan tepi Sundaland.