Gereja kristen batak protestan ini merupakan gereja untuk mewadahi kegiatan ibadah terutama untuk komunitas Batak. Karena ditujukan terutama untuk komunitas Batak,
kebiasaan komunitas menjadi kekhasan perancangan gereja. Fasilitas gereja sebagai sarana peribadatan mencakup fasilitas ibadah dan penunjangnya. Fasilitas gereja sebagai sarana publik mencakup tempat berkumpul bagi penggunanya (jemaat dan publik) dengan pengadaan plaza/ruang hijau. Keunikan lokasi gereja ini berada di kawasan central business district (CBD) Jl. Setiabudi
Raya, Jakarta Selatan. Keadaan kawasan tidak memiliki ruang terbuka dan padat bangunan. Pengadaan ruang terbuka hijau sekaligus tempat aktivitas bagi publik pada perancangan gereja ini bermaksud untuk memberikan kontribusi positif yang dapat meningkatkan keragaman aktivitas lingkungan. Dalam pendekatan desainnya, pengakomodasian tempat ibadah dan fasilitas publik
dipisahkan. Pemisahan fasilitas ibadah dan publik ini dicapai dengan pengolahan lanskap, eksterior, dan interior bangunan. Bangunan dan ruang luar haruslah mencerminkan kesan kontemporer dan berkesan terbuka bagi publik. Untuk memberikan desain yang khusuk dan suportif bagi jemaat dan kawasan urban, ide awal yang diusung dalam perancangan ini adalah meditative environment. Yang dimaksud dengan meditative adalah suasana yang mampu memberikan kekhusukan, ketenangan pikiran, perenungan, lepas dari rutinitas hidup untuk balik dan
menyerahkannya kembali kepada Tuhan. Penerapan ide meditative ini diwujudkan dengan pengadaan ruang luar yang beragam dengan banyak ditanami pohon dan pemasukan cahaya alami ke dalam ruangan ibadah untuk membentuk karakter ruang ibadah yang agung dan khusuk.