digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam dua dekade terakhir penggunaan teknik deteksi yang tepat telah mendorong penemuan ribuan eksoplanet. Di antara ribuan eksoplanet yang telah ditemukan, hanya sedikit yang merupakan tipe kebumian. Menemukan eksoplanet kebumian yang layak huni bukanlah hal yang mudah karena ukurannya yang sangat kecil. Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah melalui pengamatan molekulmolekul penanda kehidupan (biomarkers) di atmosfer eksoplanet. Pengetahuan mengenai komposisi atmosfer dan temperatur eksoplanet menjadi modal awal untuk mendeteksi objek ini. Informasi tersebut bisa didapatkan melalui simulasi spektrum atmosfer eksoplanet. Aspek fundamental dalam atmosfer planet adalah struktur termal vertikal. Struktur termal ini merupakan hasil dari berbagai proses yang terjadi di atmosfer. Melalui model analitis radiatif-konvektif (1-dimensi), struktur termal atmosfer planet dapat diperkirakan. Sebuah model (vertikal) 1-dimensi dapat memberikan estimasi profil temperatur rata-rata global suatu planet serta gambaran umum mengenai mekanisme fisis yang terjadi dibalik profil termal tersebut. Dalam Tugas Akhir ini simulasi spektrum dilakukan untuk atmosfer eksoplanet kebumian di sekitar bintang kelas M. Data temperatur, tekanan, dan mixing ratio yang digunakan merupakan hasil normalisasi yang dilakukan oleh program Kasting. Output dari program Kasting inilah yang kemudian digunakan sebagai input untuk program LBLRTM (Line-By-Line Radiative Model). LBLRTM selanjutnya digunakan untuk menghitung spektrum resolusi tinggi dari planet. Melalui pemodelan diketahui bahwa spektrum bintang induk dan kelimpahan molekul memengaruhi profil termal dan kelimpahan molekul yang dihasilkan. Spektrum eksoplanet yang dihasilkan menunjukkan adanya absorpsi beberapa molekul penanda kehidupan (biomarkers)