digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001_TS_PP_ZOELFIKAR_1..pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Industri penerbangan memiliki karakteristik capital intensive, labour intensive, dan technology intensive. Karena itu hanya airline yang mampu memanage dengan baik ketiga sumber daya tersebutlah yang dapat bertahan. Manajemen perusahaan harus mampu mengenali dengan baik setiap komponen biaya yang berperan dalam memproduksi satu penerbangan, Activity Based Costing adalah sebuah metode akutansi yang membagi pembebanan biaya pada setiap aktivitas proses produksi, sehingga dapat diketahui dengan pasti besar biaya untuk menghasilkan produk tertentu. Sebua airline memiliki banyak produk berupa rute- rute yang diterbangi. Masing-masing rute memiliki karakteristik yang berbeda, yang akan menyebabkan perbedaan biaya produksi, selain itu perbedaan karakteristis pasar seperti tingkat persaingan dan pola pergerakan penumpang menyebabkan revenue yang dihasilkan setiap rute akan berbeda. Dengan demikian masing-masing rute memiliki tingkat profitabilitas yang berbeda. Activity Based Costing dapat membantu manajemen perusahaan dalam melakukan valise profitability pada masing masing-masing rute. Berdasarkan hasil yang peroleh dapat ditentukan apakah rute yang bersangkutan menguntungkan atau tidak. Kemudian dapat diambil kebijakan untuk mempertahankan, mengembangkan atau menutup rute tersebut. Manfaat lain dari Activity Based Costing adalah dapat digunakan untuk melakukan pengendalian biaya. Berdasarkan pengamatan dapat ditentukan koridor biaya tertentu untuk setiap akivitas, dan apabila salah satu aktivitas ada yang menunjukkan penyimpangan dari koridor tesebut, pihak manajemen dapat dengan mudah menemukan penyimpangan tersebut dan mengambil langkah perbaikan.