digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Profil produksi interval 34-2 di Lapangan Widuri telah mencapai puncaknya pada tahun 2001-2002 dan telah memasuki fase brown field. Untuk itulah diperlukan upaya pengembangan lapangan untuk menjaga kinerja produksi seperti pengkinian perhitungan cadangan dalam rangka program injeksi air. Program ini membutuhkan analisis yang mendetail baik dari pemahaman fasies, asosiasi fasies sampai dengan pemodelan reservoir statik dengan pendekatan rock typing sehingga distribusi petrofisika reservoir dapat dipahami dengan lebih baik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data inti bor dari empat sumur dengan panjang total 430 kaki, core plug sejumlah 101 buah, data rekaman tali kawat dari 152 sumur, dan data seismik 3D. Tahapan pertama adalah mengidentifikasi litofasies dan asosiasi fasies untuk mengetahui model lingkungan pengendapan. Reservoir batupasir interval 34-2 terdiri atas dua asosiasi fasies yaitu; batupasir endapan barrier bar dan fluvial-estuary channel yang diendapkan pada waktu berbeda, diawali dengan pengendapan barrier bar kemudian terbentuk lembah torehan akibat penurunan muka air laut, kemudian lembah torehan ini terisi oleh endapan fluvial-estuary channel. Rock Type (RT) diidentifikasi berdasarkan ukuran pore throat melalui pendekatan Windland R35 yang dibatasi oleh asosiasi fasies dan dikontrol oleh litofasies. Empat RT teridentifikasi yaitu (1) RT1 – batupasir berbutir sangat kasar-kasar through cross bedding (St) dan batupasir berbutir kasar sedang planar cross bedding (Sp), (2) RT2 – batupasir berbutir sedang-halus horizontal lamination (Sh), (3) RT3 – batupasir berbutir halus-sangat halus flaser (Sf), (4) RT4 – batupasir berbutir halus-kasar bioturbasi (Sb). Urutan kualitas RT dari yang paling baik adalah RT1, RT2, RT4, dan RT3. Karakterisasi reservoir secara 3D dilakukan melalui pemodelan fasies, RT, pemodelan porositas (yang dikontrol oleh RT), dan pemodelan permeabilitas (yang dikontrol oleh RT dan porositas). Batupasir endapan barrier bar dapat dibagi menjadi empat RT yaitu RT1, RT2, RT3, dan RT4 sedangkan batupasir endapan fluvial estuary channel dapat dibagi menjadi tiga RT yaitu RT1, RT2, dan RT3.