digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Implementasi e-Gov di tingkat Pemda sering mengalami kendala dalam hal integrasi dan penyajian layanan yang lebih responsif dan fleksibel hasil kolaborasi fungsional proses-proses. Sistem aplikasi e-Gov saat ini cenderung merupakan sistem tertutup yang dibangun oleh berbagai vendor dengan platform teknologi beragam. Kendala teknis untuk melakukan komunikasi dengan sistem eksternal (bisnis, propinsi, nasional, dan sebagainya) menjadi tantangan dalam mengahadirkan proses bisnis yang lebih komprehensif dengan melibatkan stakelholder aplikasi eksternal. Dengan Shared Services (sebagai komponen utama arsitektur SOA), akan memunculkan katalog fungsi-fungsi dalam bentuk web services (teknologi pendukung SOA)di tingkat Pemda yang bisa diakses baik di internal Pemda maupun sistem eksternal. Hal ini akan meminimalisir redundansi fungsional, efisensi (reusable codes), konsisten dan memungkinkan munculnya perbaikan proses bisnis Pemda. Konsep Shared Services dalam konteks SOA harus focus pada ’organization-value’ sistem e-Gov Pemda yang bisa berkolaborasi dengan sistem-sistem eksternal yang diperlukan, serta memperhatikan realita adanya aplikasi eksisting yang mungkin tidak mengenal konsep SOA. Untuk mempermudah kolaborasi, khususnya dengan sistem eksternal dirancanglah mekanisme akses melalui sistem Katalog Shared Services Pemda. Sistem baru yang dibangun berbasis SOA, berupa ’composite application’ hasil orkestrasi service-service dalam Shared Services. Sedang sistem eksternal akan mengakses service internal Pemda melalui sebuah hak kode akses di Katalog Shared Services. Dengan mekanisme ini diharapkan karakteristik sistem e-Gov Pemda akan meningkat dan bisa menjadi pondasi pengembangan layanan sistem yang lebih komprehensif.