digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2010 TA PP RISQIA FAJRINA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Biowaste atau sampah organik adalah residu organik yang mudah terdekomposisi. Semakin tingginya kepadatan penduduk mengakibatkan munculnya masalah sampah perkotaan yang bersifat sentralistik. Timbulan biowaste yang paling banyak di perkotaan ialah pasar. Oleh karena itu, teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT) menjadi alternatif pengolahan untuk mereduksi timbulan biowaste di perkotaan. MBT dibagi dalam dua proses yaitu mekanis dan biologis. Proses mekanis bertujuan untuk memisahkan sampah organik dari limbah padat domestik dan memperkecil ukuran biowaste sehingga pada proses biologis selanjutnya tidak mengalami hambatan. Pada percobaan skala laboratorium ini, dilakukan perlakuan pendahuluan dengan mencampurkan biowaste dengan air penambah dengan rasio 1:2 menggunakan blender selama 60 detik. Air penambah yang digunakan adalah air keran. Biowaste yang telah berbentuk slurry dipisahkan menjadi fraksi padat dan cair menggunakan kain berpori. Biowaste fraksi padat ditambahkan dengan seeding lalu dimasukkan ke dalam reaktor anaerob semi-kontinu dengan volume kerja masing-masing 4 liter dan 3 liter. Rasio antara biowaste dengan seeding adalah 9:1. Parameter yang diukur untuk mengetahui karakteristik hasil degradasi biowaste adalah pH, temperatur, kadar air, kadar volatil, karbon organik, total nitrogen kjedahl, total fosfat, total asam volatil dan komposisi gas. Variasi waktu retensi untuk running I adalah 10 hari dan 15 hari. Dari hasil pengukuran, diperoleh efisiensi penyisihan karbon organik yang paling besar terjadi pada proses degradasi biowaste waktu retensi 15 hari sebesar 82,93%, sedangkan reaktor dengan waktu retensi 10 hari hanya 66,15%.